Rabu 26 Aug 2015 15:31 WIB

Mata-matai Jepang, Obama Menyesal

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Angga Indrawan
Presiden AS Barack Obama.
Foto: AP
Presiden AS Barack Obama.

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Presiden Barack Obama mengekspresikan penyesalannya atas pernyataan WikiLeaks baru-baru ini. WikiLeaks mengungkapkan Amerika Serikat telah memata-matai para pejabat senior Jepang.

Obama mengatakan kepada Perdana Menteri Shinzo Abe melalui sambungan telepon Rabu (26/8) pagi waktu Jepang. Ia mengaku pembukaan rahasia oleh WikiLeaks terkait Abe dan pemerintahannya sangat disesalkan.

Pejabat Jepang menghadapi pertanyaan dari media setelah WikiLeaks memposting secara online bila Badan Keamanan Nasional AS sejak 2007 hingga 2009 mengawasi Jepang terkait perdagangan internasioal dan perubahan iklim. WikiLeaks juga memposting 35 orang Jepang yang menjadi target penyadapan NSA.

Abe mengatakan kepada Obama bahwa tindakan mata-mata dapat merusak kepercayaan antara negara-negara. Ia juga kembali meminta adanya penyelidikan terhadap masalah ini.

Sebelumnya, pada awal bulan ini Abe dan Wakil Presiden AS Joe Biden telah melakukan panggilan dan membicarakan hal serupa. Juru bicara pemerintah Jepang mengatakan, dalam pembicaraan bersama Obama yang berlangsung selama 40 menit itu, kedua pemimpin juga membahas gejolak ekonomi global, Korea Utara dan perubahan iklim.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement