Rabu 02 Sep 2015 14:47 WIB

Delapan Ulama Tanzania Berhasil Kabur dari Kongo

Salah satu tentara pemberontah di Kongo
Foto: Antara
Salah satu tentara pemberontah di Kongo

REPUBLIKA.CO.ID, GOMA -- Sebanyak delapan ulama Muslim dari Tanzania yang diculik bulan lalu di wilayah timur Republik Demokratik Kongo telah melarikan diri, Selasa (1/9).

Gubernur Julien Paluku mengatakan mereka yang diculik di Provinsi North Kivu pada awal Agustus mengambil kesempatan melarikan diri selama pertempuran antara tentara Kongo dan milisi dari etnis Hutu, Pasukan Demokratik untuk Pembebasan Rwanda (FDLR).

"Para penculik adalah anggota FDLR karena segera setelah pertempuran pecah, mereka melarikan diri," kata Paluku.

Namun, gubernur tidak mengatakan kapan tepatnya mereka berhasil melarikan diri atau di mana mereka saat ini berada.

Paluku juga yang pertama kali mengumumkan penculikan pada 5 Agustus tersebut.

Tidak ada satu orang pun di Kedutaan Tanzania di Kinshasa bisa dikonfirmasi terkait laporan tersebut.

Penculikan untuk tebusan dan kekerasan fisik yang kerap terjadi terhadap para sandera, sering terjadi di wilayah ini. Beberapa kelompok bersenjata, termasuk FDLR beroperasi di bagian timur Republik Demokratik Kongo yang merupakan negara dengan mayoritas beragama Kristen.

FDLR telah aktif di Republik Demokratik Kongo yang berbatasan dengan Rwanda dan Burundi sejak menyeberang dari Rwanda setelah terjadinya peristiwa genosida pada 1994 terutama terhadap orang Tutsi di sana.

Menentang pemerintah Tutsi yang didominasi Presiden Rwanda Paul Kagame, mereka dituduh melakukan serangan brutal terhadap warga sipil di Kongo Timur dan juga terlibat dalam penyelundupan emas.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement