Rabu 22 Nov 2017 09:15 WIB

Kerasnya Hidup Tentara Perempuan Korut

Rep: Marniati/ Red: Ani Nursalikah
Tentara perempuan Korea Utara.
Foto:
Tentara perempuan Korea Utara.

Rutinitas harian untuk pria dan wanita hampir sama. Perempuan cenderung memiliki latihan fisik yang lebih sedikit tetapi mereka juga diminta melakukan pekerjaan sehari-hari seperti membersihkan dan memasak.

Pelatihan keras dan berkurangnya jatah makanan berdampak pada kesehatan Lee So Yeon dan rekan-rekannya. "Setelah enam bulan sampai satu tahun pelayanan, kami tidak menstruasi lagi karena kekurangan gizi dan lingkungan yang penuh tekanan," katanya.

Para tentara perempuan mengatakan mereka senang karena tidak memiliki masa menstruasi. Ini dikarenakan kondisi di barak sangat buruk sehingga mereka tidak ingin direpotkan dengan hal-hal lain.

Salah satu alasannya adalah keadaan fasilitas cuci. Menurut So Yeon, sebagai seorang perempuan, salah satu hal terberat adalah tidak bisa mandi dengan benar.

Tidak ada air panas. Selang dihubungkan ke sungai di gunung dan mereka mandi langsung dari air tersebut. "Tidak jarang ada katak dan ular saat menggunakan air," katanya.

So Yeon mengatakan sulit bagi perempuan yang menstruasi selama berada di militer. Dia dan rekan wanita lainnya sering tidak memiliki pilihan selain menggunakan pembalut berulang-ulang.

"Wanita Korut sampai hari ini masih menggunakan pembalut dari katun putih. Mereka harus dicuci setiap malam saat tidak terlihat laki-laki, jadi wanita bangun pagi dan mencucinya," kata penulis North Korea in 100 Questions, yang diterbitkan dalam bahasa Prancis, Juliette Morillot.

Morillot menegaskan perempuan di militer sering melewatkan masa menstruasi mereka. "Salah satu gadis yang saya ajak bicara, yang berusia 20 tahun, mengatakan dia telah berlatih begitu keras sehingga dia tidak menstruasi selama dua tahun," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement