Jumat 15 Dec 2017 18:07 WIB

Mahathir Sebut Trump Sebagai Penjahat

Donald Trump
Foto: AP
Donald Trump

REPUBLIKA.CO.ID, KUALALUMPUR -- Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad pada Jumat menyebut Presiden Amerika Serikat Donald Trump "perundung dunia" dan penjahat karena mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.

Presiden Trump pada pekan lalu membalikkan kebijakan AS yang telah berjalan beberapa dasawarsa, dengan mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel dan mengatakan bahwa Amerika Serikat akan memindahkan kedutaannya ke Yerusalem dari Tel Aviv dalam beberapa tahun ke depan.

Kedudukan Yerusalem adalah salah satu penghalang paling kuat dalam penciptaan perdamaian abadi Israel-Palestina. Israel menganggap Yerusalem sebagai ibu kota abadinya dan tak terbagi serta menginginkan semua kedutaan besar negara penjalin hubungan dengan Israel berada di sana.

Sementara warga Palestina menginginkan berdirinya negara merdeka. Dengan ibu kota negara berada di wilayah Yerusalem timur, yang dicaplok Israel dalam perang Timur Tengah pada 1967. Kedaulatan Israel atas wilayah tersebut tidak pernah diakui secara internasional.

"Kemarahan atas keputusan Trump akan mengarah pada apa yang disebut sebagai tindak terorisme," kata Mahathir yang kini berusia 93 tahun, dalam unjuk rasa di depan kedutaan besar AS di Kualalumpur.

"Pada hari ini, kita memiliki seorang perundung dunia. Trump, itu hanya akan memicu kemarahan kaum muslimin," kata Mahathir, ketua gabungan oposisi Malaysia.

"Kita harus menggunakan seluruh kekuatan untuk melawan penjahat ini yang merupakan presiden Amerika Serikat," katanya.

Ia juga mendesak kepada semua negara Muslim agar memutuskan hubungan dengan Israel. Muhyiddin Yassin, pemimpin oposisi lainnya, meminta Pemerintah Malaysia tidak melanjutkan rencana penanaman modal di Amerika Serikat.

Pada pekan lalu, Perdana Menteri Malaysia Najib Razak mendesak umat Muslim di seluruh dunia untuk menentang pengakuan Yerusalem sebagai Ibu kota Israel.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement