Rabu 19 Sep 2018 08:54 WIB

Kemenhan Rusia Salahkan Jet Tempur Israel

Pesawat militer Rusia jatuh, 15 tentara tewas,

Vladimir Putin
Foto: REUTERS/Alexei Nikolsky
Vladimir Putin

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan pada Selasa (18/9),  penembakan pesawat militer Rusia hingga jatuh dekat pesisir Suriah merupakan hasil dari rantaian dari situasi tragis. Pesawat militer itu jatuh dengan 15 awak di dalamnya.

"Saya lihat paling mungkin dalam kasus ini terjadi rangkaian yang tragis dan kebetulan, sebab satu pesawat Israel tidak menembak jatuh pesawat kami. Tetapi, tanpa keraguan kami perlu meneliti secara serius apa yang terjadi," kata Putin kepada wartawan.

Komentar-komentar Putin itu, yang disampaikan setelah pembicaraan dengan perdana menteri Hungaria di Moskow, tampaknya meredakan situasi walau dia mengatakan Rusia perlu meneliti lebih jauh atas apa yang terjadi.

Kementerian Pertahanan Rusia sebelumnya mengatakan, pesawat itu ditembak jatuh oleh sistem antipesawat Suriah, secara tidak langsung menuding Israel karena menyebabkan insiden tersebut. Jet-jet tempur Israel yang terbang di dekat wilayah itu telah menempatkan pesawat Rusia dalam jalur yang berbahaya.

Baca juga, AS Kecam Bom Rusia dan Suriah yang Tewaskan Oposisi.

Kementerian tersebut mengancam akan membalas terhadap apa yang disebutnya sebuah aksi bermusuhan.

Putin mengatakan, Rusia ingin menjamin keselamatan personel militernya dalam perang saudar di Suriah yang rumit. Berbagai kekuatan dari luar telah mendukung pihak-pihak yang beroposisi.

"Terkait langkah-langkah pembalasan, tujuan pertama dan utama adalah menjamin lebih jauh keselamatan personel militer dan fasilitas kami di Suriah. Dan inilah langkah-langkah yang diambil dan orang akan memperhatikannya," kata Putin.

Baca juga, Pesawat Militer Rusia Hilang, Siapa yang Menembak?

Kemenhan Rusia mengatakan pesawat pengintaian Il-20, dengan 15 personel di dalamnya, ditembak jatuh oleh sistem antipesawat Suriah. Pada saat insiden terjadi, jet-jet tempur Israel melancarkan serangan-serangan udara atas sasaran Suriah dan hanya mmeberikan Moskow peringatan satu menit.

Hal itu menempatkan pesawat Rusia dalam bahaya karena berada di dalam lingkaran baku tembak. "Kami memandang aksi-aksi militer Israel bermusuhan," kata juru bicara Kemhan Rusia Igor Konashenkov kepada televisi negara Rusia. "Akibat dari aksi-aksi tak bertanggung jawab militer Israel, 15 personel Rusia yang bertugas gugur."

Militer Israel menyampaikan kesedihan atas kematian tersebut tapi menyalahkan pemerintah Suriah dan sekutunya Iran dan Hizbullah. "Israel menunjuk rezim Bashar, yang militernya menembak jatuh pesawat Rusia, bertanggung jawab penuh atas insiden tersebut," kata IDF dalam sebuah pernyataan.

Penyelidikan pendahuluan Israel atas insiden tersebut menemukan bahwa penembakan antipesawat permukaan-ke-udara Suriah tidak akurat. Hal itu menyebabkan pesawat Rusia terkena serangan dan jatuh.

"Sistem antiserangan udara Suriah menembak tanpa pandang bulu dan dari apa yang kami pahami, tidak perlu repot-repot untuk memastikan bahwa tak ada pesawat-pesawat Rusia di udara," demikian bunyi pernyataan tersebut.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement