Jumat 18 Jan 2019 16:11 WIB

Aktivis Yaman Tuding Houthi Tahan Wanita tanpa Diadili

Para wanita itu disebut ditangkap di kafe dan taman.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Teguh Firmansyah
Gerilyawan Houthi (ilustrasi)
Foto: EPA/Yahya Arhab
Gerilyawan Houthi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SANAA -- Aktivis Yaman menuduh milisi Houthi menahan belasan wanita tanpa diadili atau dituntut atas dugaan kejahatan yang mereka lakukan. Tak hanya itu, milisi Houthi dituduh kerap menyiksa para tahanan dan memeras keluarganya.

Seperti dilansir  media Saudi, Arab News, pada Jumat (18/1), tuduhan itu pertama kali diajukan Organisasi Yaman untuk Memerangi Perdagangan Manusia yang berbasis di ibukota, Sanaa pada akhir pekan lalu.

Pendiri kelompok itu, Nabil Fadel mengaku menerima berbagai keluhan dan informasi dari keluarga, mantan tahanan wanita, dan sumber-sumber lain. Dia mengatakan berbagai sumber informasi itu menunjukkan, selama beberapa bulan terakhir kaum Houthi telah mengumpulkan perempuan atas tuduhan prostitusi dan kolaborasi dengan koalisi yang dipimpin Saudi.

Baca juga, Presiden Yaman Ajak Seluruh Warga Perangi Houthi.

Seorang pengacara hak asasi Yaman yang enggan disebutkan namanya, mengatakan para wanita tersebut ditangkap di kafe dan taman dalam beberapa bulan terakhir. Banyak keluarga yang mencari anak perempuannya.

Kelompok anti-perdagangan orang Yaman memperoleh informasi baru yang menunjukkan bahwa milisi melakukan kekejaman, seperti penganiayaan, penyiksaan, dan penghilangan paksa perempuan dan anak perempuan di penjara rahasia dan ilegal.

Penyelidikan Associated Press pada bulan lalu menunjukkan, ribuan warga Yaman telah dipenjara oleh milisi Houthi selama empat tahun perang saudara Yaman. Banyak dari tahanan mengalami  siksaan ekstrem, seperti luka pukul di wajah, digantung dengan rantai selama berminggu-minggu, dan dibakar dengan asam.  Belum ada tanggapan Houthi ihwal tudingan aktivis Yaman itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement