Kamis 28 Feb 2019 16:05 WIB

Netanyahu Temui Putin Bahas Iran

Netanyahu ingin mencegah agar Iran tidak mengakar di Suriah.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Teguh Firmansyah
Perdana Menteri Israel, Benyamin Netanyahu.
Foto: Ronen Zvulun/Pool Photo via AP
Perdana Menteri Israel, Benyamin Netanyahu.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menggelar pertemuan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin pada Rabu (27/2) waktu setempat di Moskow, Rusia. Keduanya dilaporkan membahas masalah keamanan di Timur Tengah dengan fokus pada Iran.

Selama pembicaraan, kedua pemimpin juga membahas bagaimana cara koordinasi yang tepat agar terhindar dari bentrokan militer di wilayah Israel. Sebab di sana, Israel mengambil tindakan terhadap Iran.

Baca Juga

"Ancaman terbesar bagi stabilitas dan keamana kawasan itu adalah Iran, dan kami akan melakukan segalanya untuk mencegah ancaman ini," ujar Netanyahu dalam pidato pembukaan sebelum negosiasi tertutup dengan Netanyahu seperti dilansir Alarabiya, Kamis.

Di Moskow, Netanyahu ditemani oleh penasihat keamanan nasionalnya, Meir Ben-Shabbat, dan kepala intelejen militer Tamir Heiman Iran, Hizbullah Libanon, dan Rusia merupakan sekutu Presiden Suriah Bashar al-Assad.

Sementara Netanyahu menekankan bahwa ia tidak akan membiarkan musuh bebuyutan Israel, Iran menggunakan wilayah Suriah sebagai pangkalan militernya.

Sebelum kunjungannya ke Moskow, Netanyahu mengatakan, pembicaraan kali ini akan berfokus pada bagaimana mencegah Iran mengakar di Suriah. Kubu negara itu secara eksplisit mengatakan, tujuannya memusnahkan Israel.

Pada Ahad, Perdana Meneri Israel mengatakan, pembicraannya dengan Putin akan sangat penting, mengingat kebebasan Israel untuk bertindak terhadap Iran dan Hizbullah di Suriah, sambil menghindari gesekan pasukan Rusia.

Pertemuan kali ini, merupakan yang pertama sejak 17 September 2018 setelah sistem pertahanan udara Suriah menjatuhkan pesawat Rusia akibat manuver jet Israel. Akibatnya 15 tentara Rusia Tewas yang menyebabkan ketegangan serius antara Israel dan Rusia.

Netanyahu dan Putin pun telah berulang kali berbicara sejak insiden itu, dan mengadakan pertemuan singkat di Paris pada November 2018.

Netanyahu mengatakan, tujuan utamanya di Moskow adalah untuk memastikan bahwa militer Rusia dan militer Rusia dapat berkoordinasi. "Kami ingin Rusia dan IDF melakukan koordinasi dengan cara sedemikian rupa untuk mencegah gesekan dan bentrokan di antara kami," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement