Rabu 11 Jan 2012 11:08 WIB

Ekuador: Tidak Ada Alasan Memutus Hubungan Dengan Iran

Ladang minyak Iran
Foto: .
Ladang minyak Iran

REPUBLIKA.CO.ID,MADRID-Pernyataan arogan Juru Bicara Kementerian Luar Negeri AS, Victoria Nuland soal Iran mendapat bantahan keras dari Ekuador. Nuland menyatakan, sekarang bukan saat yang tepat bagi sejumlah negara Amerika Latin mempererat hubungan dengan Iran.

Menteri Luar Negeri Ekuador Ricardo Patino menegaskan, AS tidak berhak memutuskan waktu yang tepat untuk mempererat hubungan kerja sama dengan negara lain.

"Kami telah memutuskan untuk menerima kedatangan Presiden Iran (Mahmud Ahmadinejad) dan tidak akan mengubah keputusan kami dengan saran AS," kata Patino dalam konferensi pers sebagaimana dilansir kantor berita IRNA, Rabu (11/1). 

Patino menegaskan bahwa Ekuador tidak memiliki alasan untuk memutus hubungan dengan Iran. "Saat ini ada lebih dari lima negara di dunia yang memiliki senjata nuklir dan kami memiliki hubungan dengan mereka, termasuk AS," katanya.

Patino menambahkan, Iran sedang ditekan oleh sejumlah negara yang menganggap negeri para mullah itu sebagai ancaman bagi perdamaian dunia dan mereka berusaha menjatuhkan sanksi atas Iran.

Perselisihan antara Iran dan Barat, khususnya AS, semakin panas setelah pada Desember Iran berhasil menurunkan pesawat mata-mata AS, RQ-170 Sentinel, di perbatasan antara Afghanistan barat dan Iran.

Selain itu, Republik Islam itu juga berencana menutup Selat Hormuz, jalur pelayaran tangker minyak tersibuk, pada awal Januari sehingga akan mempengaruhi pengiriman minyak ke negara-negara Barat.

AS menanggapi hal itu dengan berencana memperpanjang sanksi bagi Iran dengan tuduhan bahwa negara itu berencana membuat senjata nuklir melalui program nuklirnya.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement