Sabtu 08 Sep 2012 03:57 WIB

Manuver Iran Hadapi Sanksi Barat 1 Juli (1)

Aktivitas pengeboran di ladan minyak Iran
Foto: REUTERS
Aktivitas pengeboran di ladan minyak Iran

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN--Seperti halnya banyak jalan menuju Roma, banyak pula jalan untuk mengakali sanksi Barat.‭ Itulah yang dilakukan Iran setelah mendapat sanksi dari AS dan Uni Eropa pada‭ ‬1‭ ‬Juli lalu.‭

Sanksi terbaru ini melarang negara-negara anggota Uni Eropa‭ (‬EU‭) ‬berdagang minyak mentah dan bertransaksi dengan Bank Sentral Iran.‭ ‬Sanksi yang berlaku penuh 1 juli lalu memang bertujuan memaksa Iran untuk menghentikan program nuklirnya.‭

Baik AS dan Uni Eropa sama-sama menuduh Iran melakukan pengayaan uranium dan mengembangkan senjata nuklir‭ –‬tuduhan yang berulang kali dibantah oleh Teheran.

Ini memang bukan pertama kali sanksi yang dijatuhkan Barat terhadap Iran,‭ ‬Juga bukan kali pertama Iran menolak tunduk.‭ ‬Seperti biasa,‭ ‬setelah Barat menjatuhkan sanksi,‭ ‬Iran pun mulai bermanuver menyiasati.

Sanksi tak dipungkiri memang berdampak nyata,‭ berdasar catatan resmi pemerintah Iran, ‬yang paling terasa yakni penurunan ekspor minyak mentah Iran sebesar‭ ‬1,6‭ ‬juta barel per hari,‭ ‬sekitar‭ ‬20-30‭ ‬persen dari total ekspor minyak Iran.‭ ‬Bukan jumlah yang sedikit.‭

Sektor industri migas Iran bergerak cepat.‭ ‬Belum sepuluh hari setelah sanksi berlaku,‭ ‬sektor swasta Iran membentuk tiga konsorsium migas.‭ ‬Misi konsorsium ini adalah menghadang para pesaing.

Pesaing di sini misalnya adalah Arab Saudi.‭ ‬Secara bisnis,‭ ‬embargo AS terhadap perdagangan Iran memang menguntungkan Arab Saudi.‭ ‬Pasalnya Arab Saudi berpotensi  mencaplok pasar minyak Iran yang raib akibat embargo.‭ ‬Setelah sanksi misalnya,‭ ‬Arab Saudi bahkan sudah menambah produksi harian minyak mereka sampai‭ ‬1,6‭ ‬juta barel per hari.

Tapi ketua Asosiasi Pengekspor Produk Petrokimia,‭ ‬Pengilangan Gas dan Minyak Iran,‭ (‬API‭)‬,‭ ‬Hasan Khosrowjerdi, seperti yang dilansir Iran News pada Juli lalu, berjanji memastikan bahwa Arab Saudi atau negara-negara pengekspor minyak yang lain tidak akan bisa mengambil alih pasar Iran.‭

Salah satu taktik yang digunakan konsorsium ini adalah mengalihkan perdagangan minyak Iran dari yang bersifat antarpemerintah menjadi antarswasta.‭ ‬Caranya dengan menjalin kerja sama langsung dengan sektor swasta negara pembeli.

Dengan cara ini  para pembeli minyak bisa menggunakan bank swasta dan‭‬tidak harus bank sentral negara masing-masing.‭  T‬aktik tersebut di Iran memiliki dasar hukum.‭ ‬Lazimnya minyak memang komoditas strategis yang dimonopoli oleh negara.‭

Tapi di Iran,‭ ‬parlemen sudah mengesahkan undang-undang yang membolehkan pihak swasta menjual sampai‭ ‬20%‭ ‬minyak mentah Iran.‭ ‬UU ini tenu sangat bermanfaat bagi Iran yang berulang kali mendapat hantaman sanksi ekonomi Barat, terutama di sektor migas.

sumber : Iran News/Iran Daily
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement