Ahad 21 Apr 2013 01:27 WIB

Cina Kirim 7.500 Tentara Evakuasi Korban Gempa Ya'an

Rep: Lingga Permesti/ Red: Hazliansyah
 Seorang warga Cina menangis mendapati rumahnya rusak berat akibat gempa yang melanda Ya'an, Provinsi Sichuan, Cina, Sabtu (20/4) waktu setempat.
Foto: AP Photo
Seorang warga Cina menangis mendapati rumahnya rusak berat akibat gempa yang melanda Ya'an, Provinsi Sichuan, Cina, Sabtu (20/4) waktu setempat.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Sekitar 7.500 tentara dikerahkan untuk proses evakuasi gempa di kota Ya'an, Cina, Sabtu waktu setempat.

Sebelumnya, gempa berkekuatan 7.0 skala Richter mengguncang kota Ya'an di selatan Provinsi Sichuan Cina. Sekurangnya 150 orang tewas dalam bencana ini. Bencana ini mengingatkan kejadian gempa lima tahun sebelumnya di provinsi yang sama.

Komisi Militer Pusat (CMC) mengerahkan sepuluh transportasi udara (aircraft) untuk misi penyelamatan. CMC mengutamakan penyelamatan korban gempa yang masih hidup. Semua departemen militer Cina bergabung untuk membantu proses evakuasi termasuk transportasi.

Komandan Air Force Cina, Ma Xiaotian mengatakan, telah mengirimkan obat-obatan dan 50 insinyur untuk mendampingi militer dalam proses penyelamatan.

Gempa Ya'an menimbulkan kerugian cukup besar, namun diperkirakan tidak sebesar gempa lima tahun lalu yang mengakibatkan 87 ribu orang tewas pada tahun 2008.

Menurut Direktur Cina Earquake Networks Centers (CENC), Pan Huaiwen, kemungkinan gempa susulan terjadi namun dalam skala lebih rendah.

Meski demikian, Pan mengingatkan masyarakat akan bahaya gempa susulah termasuk reruntuhan bebatuan dan bangunan.

"Sekitar 264 gempa susulan tercatat sejak pukul 12.00, sebagian besar di skala 5.0 Richter,"ujarnya.

Gempa ini memang diperkirakan akan terjadi karena provinsi ini terletak di zona berbahaya Longmen Mountain. Zona ini berada di lempengan tektonik Asia dan India. Sehingga, sangat rawan bencana.

Sementara Ya'an merupakan kota yang berpopulasi 1,53 juta jiwa. Kota ini juga dikenal sebagai rumahnya panda.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement