Rabu 08 May 2013 09:22 WIB

Empat Penjaga Perdamaian PBB Disekap di Suriah

Rep: Nur Aini/ Red: Citra Listya Rini
Ban Ki Moon
Ban Ki Moon

REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) Ban Ki-moon mengutuk keras penahanan empat penjaga perdamaian yang memantau garis gencatan senjata antara Suriah dan wilayah Israel di Dataran tinggi Golan. 

"Sekretaris Jenderal meminta pada semua pihak untuk menghormati kebebasan gerak dan keamanan UNDOF (pengamat dari PBB), " kata Juru Bicara Ban Ki-moon, Martin Nesirky seperti dilansir Al-Arabiya, Rabu (8/5). 

Empat orang yang ditangkap tersebut tengah berpatroli di al-Jamlah di zona gencatan senjata antara Israel dan Suriah. Pada Maret lalu, setidaknya 21 penjaga perdamaian asal Filipina juga ditahan oleh pemberontah Suriah. 

"Sebuah kelompok bersenjata yang tidak dikenal membawa orang-orang itu. Upaya pembebasan dilakukan untuk membebaskan mereka," ujar Nesirky. 

Dalam laman Facebook, Brigade Martir Yarmuk, kelompok pemberontak mengatakan telah menahan empat penjaga perdamaian untuk keselamatan mereka sendiri dari pertempuran sengit di daerah tersebut. 

"Pimpinan Brigade Martir Yarmuk mengumumkan operasi untuk mengamankan dan melindungi pasukan PBB di Wadi Yarmuk di daerah antara Suriah dan Dataran Tinggi Golan," kata kelompok tersebut. 

UNDOF berada di Dataran Tinggi Golan sejak 1974 dan memiliki sekitar 1.000 tentara dan staf sipil. Sebanyak 917 tentara berasal dari Austria, India, Filipina, Maroko, dan Moldova. Mereka hanya membawa senjata yang boleh dikatakan sangatlah ringan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement