Selasa 06 Aug 2013 10:33 WIB

Kebocoran Air Radioaktif Fukushima Sampai Tahap Darurat

Rep: Nur Aini/ Red: Karta Raharja Ucu
Air tanah di seputar PLTN Fukushima terkontaminasi Isotop beracun
Foto: AP
Air tanah di seputar PLTN Fukushima terkontaminasi Isotop beracun

REPUBLIKA.CO.ID, FUKUSHIMA -- Pengamat nuklir Jepang mengatakan, kebocoran di pembangkit listrik tenaga nuklir sudah masuk ke tahap darurat karena kenaikan radioaktif di air bawah tanah.

Otoritas Pengaturan Nuklir memperingatkan air sudah melampui penghalang yang dibangun. Artinya, air yang terkontaminasi merembes ke Samudera Pasifik bisa lebih cepat.

Ada serentetan kebocoran air dan gangguan listrik di pembangkit yang hancur karena gempa bumi dan tsunami pada 2011. Operatornya, Tokyo Electric Power Company (Tepco), dikritik berat karena kurangnya transparansi atas kebocoran tersebut.

Tepco mengakui untuk pertama kalinya bulan lalu, air telah melampui penghalang dan bocor ke laut. Namun, mereka mengatakan telah mengambil langkah untuk mencegahnya.

Kepala satuan tugas Otoritas Pengaturan Nuklir, Shinji Kinjo mengatakan penanggulangan hanya solusi sementara. "Peringatan krisis Tepco lemah. Inilah sebabnya mengapa tidak bisa hanya menyerahkannya kepada Tepco. Saat ini, kita memiliki kondisi darurat," ujarnya dilansir BBC.

Jika penghalang bawah tanah sudah dilewati air, pengawas memperingatkan, air bisa mulai merembes melalui daerah dangkal. Kinjo mengatakan setelah mencapai permukaan, air bisa mengalir sangat cepat. Air yang tercemar diperkirakan bisa naik ke permukaan tanah dalam waktu tiga pekan.

Air yang terkontaminasi diduga berasal dari 400 ton air tanah yang dipompa ke pembangkit setiap hari untuk mendinginkan reaktor. Tepco mengakui air sekitar 20-40 triliun becquerel radioaktif tritium bocor ke laut sejak bencana terjadi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement