Ahad 25 Aug 2013 23:59 WIB

Rusia Peringatkan Barat Soal Intervensi Militer ke Suriah

Helikopter Suriah. Ilustrasi.
Foto: ABC News
Helikopter Suriah. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Russia menyambut tawaran Damaskus yang mengizinkan misi para inspektur PBB guna menyelidiki penggunaan senjata kimia, sekaligus mewanti-wanti Barat bahwa intervensi militer terhadap rezim Suriah akan menjadi "kekeliruan yang tragis".

"Kami tegas mendesak mereka yang dengan berupaya menerapkan pertimbangan mereka sendiri kepada para pakar PBB, berusaha meningkatkan kemungkinan operasi militer di Suriah," kata juru bicara kementerian luar negeri Rusia Alexander Lukashevich, seraya menyebut langkah itu sebagai "kekeliruan yang tragis".

PBB menyatakan bahwa para pemeriksanya akan mulai bekerja paling cepat Senin esok setelah Damaskus menyetujui penyelidikan penggunaan senjata kimia ketika seorang pejabat tinggi PBB Angela Kane berkunjung ke Suriah hari ini.

Washington yang menyebut bukti rezim Presiden Bashar al-Assad menggunakan senjata sangat jelas sehingga meminta tindakan yang lebih keras, mengatakan bahwa tawaran Suriah itu terlambat.

Russia yang bersama Iran dan Cina menjadi pendukung Assad dalam krisis Suriah yang sudah berusia 29 bulan, mendesak pemberontak Suriah menjamin keamanan tim PBB yang dikepalai Profesor Aake Sellstroem.

"Adalah penting bahwa oposisi bersenjata mengendalikan bagian Ghouta Timur untuk menjamin misi PBB bisa beroperasi dengan aman dan tidak mengulangi semacam provokasi bersenjata sebagaimana disaksikan para pengamat PBB musim panas lalu," kata dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement