Selasa 24 Sep 2013 10:32 WIB

Kelompok Penyerang Mal di Kenya Rekrut Warga AS

Rep: Nur Aini/ Red: Karta Raharja Ucu
Pasukan Kenya menyerbu Mal yang diduduki oleh kelompok bersenjata Somalia
Foto: CNN
Pasukan Kenya menyerbu Mal yang diduduki oleh kelompok bersenjata Somalia

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Kelompok asal Somalia, al-Shabab menyerang pusat perbelanjaan di Kenya dan menewaskan sedikitnya 62 orang. Kelompok tersebut diketahui memiliki hubungan erat dengan Amerika Serikat.

Dalam opini direktur New America Foundation, Peter Bergen di CNN, kelompok tersebut memiliki pendukung di sejumlah wilayah di AS. Wilayah tersebut seperti Seattle, St Louis, San Diego, Minnesota, Maryland, Ohio, hingga Alabama.

Al-Shabab juga sukses merekrut warga Somalia-Amerika setelah tentara Ethiopia menyerbu Somalia pada 2006. Menurut Bergen, warga Negeri Paman Sam yang mendukung personel dan uang kepada Al-Shabab berada di Minnesota.

Berdasarkan hitungan New America Foundation, 22 warga Minnesota mendanai atau berperang dengan Al-Shabab selama empat tahun terakhir. Tiga dari mereka mendanai Al-Shabab dan 19 orang lainnya terindikasi berperang di Somalia atau mati dalam perang di sana.

Cerita dukungan warga Minnesota untuk Al-Shabab dimulai pada akhir 2007 ketika Cabdulaahi Ahmed Faarax, seorang warga AS keturunan Somalia berusia 30an awal, dan sejumlah pria bertem [removed][removed] u di masjid Minnesota. Mereka membahas bepergian ke Somalia dan berperang untuk Al-Shabab.

Berdasarkan keterangan dari Departemen Kehakiman AS, Faarax mengatakan kepada kelompoknya, dia telah berpengalaman dalam persaudaraan sejati saat berperang di Somalia dan jihad akan menyenangkan. Mereka juga bisa menembakkan senjata.

Hasil pertemuan membuat tujuh orang dari Minnesota pergi ke Somalia untuk berperang bersama Al-Shabab di akhir 2007. Laporan Bergen mengatakan bagi warga Amerika yang pergi ke Somalia untuk berperang bersama Al-Shabab, sering menjadi perjalanan satu arah.

Sebuah laporan pada 2011 dari Komite Keamanan Dalam Negeri menemukan setidaknya 15 warga AS tewas saat berperang untuk Al-Shabab. Tiga orang lainnya berasal dari Kanada.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement