REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Sejumlah warga Amerika Serikat bergabung dengan gerilyawan Somalia, Al-Shabab yang memiliki keterkaitan dengan Alqaidah.
Mereka ikut berperang di Somalia dan menjadi pelaku bom bunuh diri. Dalam opini yang ditulis Peter Bergen, direktur The New America Foundation di CNN diungkapkan, warga AS menjadi pelaku bom bunuh diri di Somalia setelah 2007. Salah satunya adalah Shirwa Ahmed, seorang warga asli Amerika berusia 26 tahun.
Ahmed menjadi warga Amerika pertama yang menyerang bunuh diri. Dia mengendarai sebuah truk sarat bahan peledak menuju gedung pemerintah di Puntland, Somalia Timur, meledakkan diri dan menewaskan 20 orang lainnya pada 29 Oktober 2008. Ia dimakamkan di sebuah pemakaman di Burnsville, pinggiran Minneapolis.
Penyerang bunuh diri asal AS lainnya menyusul. Pada awal Juni 2011, Farah Mohamed Beledi, 27 tahun dari Minneapolis meledakkan bom. Dia menjadi salah satu dari dua penyerang bunuh diri yang bertanggung jawab atas pembunuhan dua tentara Uni Afrika di Somalia.
Warga AS ketiga yang melakukan serangan bunuh diri adalah Abdisalan Hussein Ali, 22 tahun dari Minneapolis. Dia ambil bagian dalam serangan terhadap tentara Uni Afrika di ibukota Somalia Mogadishu pada 29 Oktober 2011.
Kemungkinan ada bunuh diri keempat warga AS di Somalia pada 17 September 2009. Dua kendaraan PBB yang dicuri telah diisi dengan bom dan meledak di bandara Mogadishu, menewaskan lebih dari selusin pasukan penjaga perdamaian dari Uni-afrika. FBI mencurigai Omar Mohamud warga Seattle yang baru berusia 18 tahun sebagai salah satu pelaku pemboman.