REPUBLIKA.CO.ID, KARAKAS -- Presiden Venezuela, Nicolas Maduro, setuju bertemu dengan satu delegasi oposisi Venezuela pada Selasa setelah satu usaha baru dari para diplomat penting seluruh Amerika Selatan.
Dalam hanya lebih dari dua bulan, 39 orang tewas dalam bentrokan antara pasukan keamanan dan para pemrotes yang marah akibat tindak kejahatan yang meningkat, inflasi yang tinggi dan kekurangan pasokan barang-barang kepentingan pokok.
Para demonstran menyalahkan pada pemerintah sosialis Maduro. Satu masalah adalah hanya sebagian kecil dari mereka yang menentang pemerintah Maduro dan kebijakannya sejauh ini setuju berunding.
Mahasiswa memimpin protes bersama musuh-musuh politik yang terorganisasi termasuk kelompok-kelompok moderat dan radikal.
"Kami telah lama menginginkan dialog," kata Maduro Senin setelah melakukan pertemuan dengan delapan menteri luar negeri Amerika Selatan.
"Mereka mengusulkan satu pertemuan besok dengan delegasi oposisi, dan saya setuju," katanya. Koalisi oposisi yang lebih moderat, Democratic Unity Roundtable, mengatakan pihaknya akan ikut dalam perundingan dengan Maduro.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
