Senin 05 May 2014 13:30 WIB

Ratusan Siswi Diculik, AS Diminta 'Turun Tangan'

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Bilal Ramadhan
Presiden Nigeria, Goodluck Jonathan
Presiden Nigeria, Goodluck Jonathan

REPUBLIKA.CO.ID, ABUJA– Presiden Nigeria Goodluck Jonathan menegaskan tekadnya untuk menang melawan ekstrimis yang mengatasnamakan Islam. Ulah ekstrimis Boko Haram baru-baru ini dengan menculik sekitar 276 siswi dari sekolah di Nigeria bagian utara membuat Jonathan meminta bantuan internasional.

Dalam sebuah siaran televisi lokal, ia berjanji akan membawa kembali siswi-siswi yang diculik. Ia juga meminta kerjasama orang tua dan masyarakat setempat dalam upaya penyelamatan. ‘’Pemerintah membutuhkan bantuan, ini adalah saat yang sulit bagi negara ini, ini menyakitkan,’’ kata Jonathan dalam penampilan pertamanya setelah kekacauan akibat kasus penculikan tersebut.

Jonathan mengatakan ia telah meminta bantuan dari Amerika Serikat dan setidaknya telah berbicara dengan Presiden Barack Obama sebanyak dua kali. Obama, kata Jonathan, melayangkan rasa prihatin atas pelanggaran hak asasi manusia oleh sekumpulan pasukan teroris.

‘’Aku berkata padanya (Obama), ‘kirim orang untuk memantau dan membantu kami, beri kami peralatan yang bisa membantu, karena kami butuh alat canggih,’’ kata Jonathan dikutip AP. Ia meminta Obama jangan hanya merasa prihatin.

Sementara itu Menteri Luar Negeri AS John Kerry telah menjanjikan bantuan untuk Nigeria yang akan datang pada akhir pekan. ‘’Penculikan ratusan anak oleh Boko Haram itu kejahatan yang tidak wajar,’’ kata Kerry di Addis Ababa, Ethiopia.

Ia berjanji akan melakukan segala kemungkinan untuk mendukung pemerintah Nigeria dalam mengembalikan siswi-siswi itu ke rumahnya. Kerry juga mengatakan akan menahan para pelaku dan menyeret mereka ke pengadilan.

Sebanyak 276 siswi di Sekolah khusus wanita Chibok hilang dalam penculikan disertai serangan menjelang fajar pada 15 April lalu. Akibatnya, masyarakat protes pada pemerintah yang dianggap gagal menyelamatkan mereka.

Akhir pekan lalu, masyarakat turun ke jalanan di kota-kota besar Nigeria. Orang tua korban mengaku kecewa pada pemerintah dan militer Nigeria. Mereka meminta bantuan internasional untuk mengembalikan buah hati mereka.

Dikutip dari BBC, hingga saat ini pemerintah mengaku masih belum mengetahui keberadaan siswi-siswi tersebut. Presiden mengatakan, meskipun pencarian telah dilakukan oleh tentara dan angkatan udara, posisi gadis-gadis itu belum juga ditentukan.

Jonathan juga menolak saran untuk bernegosiasi dengan para penculik dalam menjamin pembebasan mereka. Ia mengatakan tidak mungkin berbicara dengan Boko Haram. Pihak kepolisian merilis pekan lalu jumlah siswi yang diculik ternyata lebih dari 300 orang, 53 orang di antaranya berhasil melarikan diri. Tidak ada korban yang berhasil diselamatkan militer biarpun mereka dilaporkan mengejar para penculik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement