Kamis 29 May 2014 14:03 WIB

Pengungsian di Afrika Tengah Diserang

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Bilal Ramadhan
Ribuan Muslim Republik Afrika Tengah (CAR) mengungsi.
Foto: calgaryherald.com
Ribuan Muslim Republik Afrika Tengah (CAR) mengungsi.

REPUBLIKA.CO.ID, BANGUI-- Pemberontak menyerbu sebuah kompleks pengungsian di ibukota Republik Afrika Tengah, Rabu (28/5). Insiden ini menewaskan setidaknya 30 orang dalam serangan dengan granat dan tembakan senjata.

Serangan juga terjadi pada Gereja Fatima yang terletak di Bangui. ''Kami sedang berada di gereja ketika mendengar tembakan. Kemudian kami dengar teriakan, baku tembak terjadi sekitar 30 menit, kemudian ada mayat dimana-mana,'' kata Pendeta Freddy Mboula pada AP.

Pendeta lain, Paul Emile Nzale mengatakan ada sekitar 30 korban tewas. Kontributor AP mengatakan jenazah telah dibawa ke rumah sakit di kota. Sejak koalisi Seleka digulingkan dari kekuasaan hampir lima bulan lalu, gerilyawan Muslim disalahkan atas segala kekacauan yang terjadi.

Dalam serangan Rabu, sejumlah rumah ibadah menjadi sasaran. Serangan pada Gereja Katolik ini terbilang langka, pasalnya gereja telah menjadi tempat perlindungan baik bagi umat Kristen maupun Muslim sejak krisis meletus pada Desember.

Ketegangan menyebar pada Rabu. Masyarakat takut kekacauan berdarah akan terulang kembali. Gereja Katolik di Gereja Fatima ini adalah salah satu lokasi pengungsian di mana ratusan warga sipil melarikan diri dari kekerasan Bangui.

Krisis politik di Afrika Tengah telah berubah menjadi perang antar etnis dan agama. Krisis ini setidaknya telah memaksa sekitar satu juta orang mengungsi. Sekitar 100 ribu tenda pengungsian telah dibangun termasuk tenda perlindungan di bandara Bangui yang dijaga oleh penjaga perdamaian Eropa dan Prancis.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement