Rabu 10 Sep 2014 15:54 WIB

Yaman Copot Kepala Polisi Khusus, Karena Gagal Membendung Demo?

Rep: c91/ Red: Taufik Rachman
Bendera Yaman
Bendera Yaman

REPUBLIKA.CO.ID,SANAA -- Mulai Senin lalu, Yaman mencopot kepala pasukan polisi khususnya, (8/9). Tepat sehari setelah terjadi bentrokan, saat aparat keamanan berusaha membubarkan demonstran pemberontak Syiah yang memblokir jalan raya bandara di ibukota Sanaa.

Mengutip AFP, Rabu, (10/9), seorang pejabat yang dekat dengan kementerian dalam negeri, menyebutkan, Jenderal Fadl Al-Qawsi digantikan oleh Jenderal Muhammad Al-Ghadra.

Kelompok pemberontak Syiah suku Houthi, yang dikenal pula dengan nama Ansarullah, mengatakan, satu orang demonstrannya tewas dan lainnya terluka tembak saat polisi melemparkan gas air mata dan water cannon ke arah demonstran pada Minggu lalu. Hanya saja, AFP tak bisa mengkonfirmasi klaim Syiah soal jumlah korban itu dari berbagai sumber independen.

Unit pasukan khusus, yang sebelumnya dikenal sebagai pasukan keamanan pusat, merupakan pasukan yang loyal kepada Ali Abdullah Saleh, meski telah turun dari jabatan presiden pada Februari 2012 menyusul aksi protes menentang pemerintahannya. Selama ini para pemberontak Syiah Houthi selalu menuntut pemerintah mundur dan menudingnya melakukan korupsi.

Hari Senin demonstran Syiah Houthi memblokir jalan menuju bandara dan kerumunan mereka terus bertambah banyak hingga mendekati kantor kementerian dalam negeri.

Demonstran mendirikan tenda-tenda baru menghalangi akses ke kementerian kelistrikan dan telekomunikasi di jalan raya bandara, di mana mereka sudah berkumpul di sana selama berminggu-minggu.

Hal itu membuat, kedua kantor kementerian tersebut ditutup hari Senin. “Para penjahat ini memblokir akses ke kementerian kelistrikan dan telekomunikasi dan memaksa para pegawainya pergi,” kata jurubicara Komite Keamanan Tertinggi dalam pernyataannya kepada kantor berita pemerintah Saba.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement