Ahad 16 Nov 2014 14:50 WIB

AS Klaim Berhasil Tekan ISIS

Rep: c 84/ Red: Indah Wulandari
Joint Chiefs Chairman Gen. Martin Dempsey (center) testifies on Capitol Hill in Washington in June this year, before the Senate Armed Services Committee hearing investigating the growing epidemic of sexual assaults within the military. (file photo)
Foto: AP/J. Scott Applewhite
Joint Chiefs Chairman Gen. Martin Dempsey (center) testifies on Capitol Hill in Washington in June this year, before the Senate Armed Services Committee hearing investigating the growing epidemic of sexual assaults within the military. (file photo)

REPUBLIKA.CO.ID,BAGHDAD--Serangan udara pasukan koalisi pimpinan Amerika Serikat (AS) perlahan membuat kelompok Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS) berada dalam tekanan. 

Kepala Staf Gabungan Angkatan Bersenjata AS, Jenderal Martin Dempsey dalam kunjungannya ke Baghdad mengatakan, ISIS memang mulai tertekan. Namun, ia menegaskan bahwa perang masih sangat lama. 

Kunjungan Dempsey merupakan yang pertama kali guna meninjau kondisi pasukan tempurnya. Dempsey melanjutkan  bahwa tentara AS telah membantu pasukan Irak dan Kurdi untuk memulihkan kembali kondisi di Irak. 

Namun, ia menyatakan bahwa pasukan koalisi tidak serta merta dapat menghentikan perlawanan ISIS jika Pemerintah Irak tidak membantu dan mencari solusi atas peperangan yang terus terjadi di negaranya. 

"Perpecahan antara Syiah dan Sunni di Irak juga harus ditanggapi dengan membuat solusi terbaik agar perang saudara tidak terus terjadi," ujar Dempsey kepada pasukan marinir di Kedubes AS di Baghdad, Ahad (16/11), dilansir Reuters.

Presiden AS Barack Obama bahkan menyatakan bahwa pasukan koalisi belum memenangkan apa-apa di Irak dan Suriah beberapa waktu lalu. Obama menjawab tantangan ISIS musim panas lalu dengan memerintahkan kembali tentaranya untuk datang ke Irak yang ditinggalkan pada 2011 lalu.

"Saya pikir terlalu dini untuk mengatakan apakah kita menang karena seperti yang saya katakan sejak awal, ini (melawan ISIS) akan menjadi perang yang panjang," ujarnya dilansir Al Arabiya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement