Selasa 16 Dec 2014 00:30 WIB

Penyanderaan Sydney, Tokoh Islam dan Tokoh Kristen Berdoa Bersama

Rep: c16/ Red: Erdy Nasrul
 Sejumlah polisi bersenjata lengkap mengamankan seorang wanita yang berhasil melarikan diri dari penyanderaan di sebuah kafe di Sydney, Senin (15/12). (AP/Rob Griffith)
Sejumlah polisi bersenjata lengkap mengamankan seorang wanita yang berhasil melarikan diri dari penyanderaan di sebuah kafe di Sydney, Senin (15/12). (AP/Rob Griffith)

REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Para pemuka beberapa agama berdoa bersama untuk keselamatan warga Australia yang diduga disandera oleh militan Islam. Para pemuka agama juga mendesak para pengikutnya untuk berdoa bersama.

Beberapa tempat ibadah seperti gereja, sinagog dan masjid di Australia membuka pelayanan doa untuk para sandera pada malam ini. Penjagaan ketat dilakukan di Masjid Lakemba, Sydney. "Penjagaan meliputi beberapa kelompok agama seperti Islam, Katolik, Protestan dan Yahudi" kata Presiden Asosiasi Muslim Lebanon, Samier Dandan, dilansir NewsNow, Senin (15/12).

Menurut Samier, doa bersama itu merupakan bentuk solidaritas dan kerjasama sebagai sebuah keluarga dalam mengatasi masalah bersama. Berdasarkan laporan, terdapat lebih dari 40 kelompok, lembaga dan asosiasi muslim mengutuk terkait aksi penyanderaan tersebut.Mereka menandatangani pernyataan protes terkait aksi penyanderaan di kafe Lindt itu. "Kami menolak keras terhadap adanya upaya-upaya penghilangan nyawa orang tak berdosa, dan aksi yang menebar teror" tulis pernyataan tersebut.

Sebelumnya, puluhan warga Australia disandera sekelompok orang yang diduga bagian dari kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Beberapa sandera dipaksa untuk mengibarkan bendera hitam yang betuliskan kaligrafi.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement