Rabu 01 Apr 2015 18:07 WIB

Video Ponsel Rekam Detik Akhir Kondisi Kabin

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Agung Sasongko
Petugas melakukan investigasi di lokasi jatuhnya pesawat Airbus A320 maskapai Germanwings di Seyne-les-Alpes, pegunungan Alpen, Prancis, Kamis (26/3).
Foto: Reuters/Emmanuel Foudrot
Petugas melakukan investigasi di lokasi jatuhnya pesawat Airbus A320 maskapai Germanwings di Seyne-les-Alpes, pegunungan Alpen, Prancis, Kamis (26/3).

REPUBLIKA.CO.ID, SEYNE LES ALPES -- Sebuah video yang menunjukkan detik-detik terakhir kekacauan di kabin pesawat Germanwings yang jatuh di pegunungan Alpen telah ditemukan. Video itu ditemukan pada ponsel milik salah satu penumpang yang tewas dalam peristiwa tersebut.

Dalam video tersebut, situsai sangat kacau dan goyah. Harian Jerman Bild menambahkan, jeritan dan teriakan "Ya Tuhan" bisa didengar. Itu menunjukkan bila penumpang tahu apa yang sedang terjadi.

Jaksa Brice Robin yang menangani kasus ini mengatakan, tidak ada telepon seluler yang dikumpulkan dari lokasi kecelakaan dan dikirim untuk dianalisis.

"Semuanya saat ini disimpan di Seynes-Les-Alpes. Jika orang-orang di tempat itu telah mengambil ponsel, saya tidak menyadari hal itu," katanya.

Dalam sebuah video yang diragukan keotentikannya, suara benturan logam dapat terdengar setidaknya tiga kali. Diduga, itu merupakan suara pilot yang telah terkunci dari dalam kokpit dan berusaha membuka pintu.

Mendekati akhir video, terjadi guncangan hebat dan kabin miring tajam ke salah satu sisi. Jeritan penumpang terekam sebelum video tersebut berakhir.

Tampaknya, video tersebut diambil dari dekat belakang pesawat tapi tidak ada individu yang dapat diidentifikasi. Insiden penerbangan rute Barcelona-Dusseldorf itu terjatuh karena ulah co-pilot Andreas Lubitz yang dengan sengaja menjatuhkan pesawat. Ia diduga mengalami depresi hebat.

Ketika sang kapten meninggalkann kokpit untuk pergi ke toilet, ia meminta Lubitz untuk memegang kendali. "Saya harap begitu," jawab Lubitz. Kemudian kapten memohon kepada Lubitz untuk membiarkannya masuk.

Lutfhansa mengatakan pada Selasa (31/3) waktu setempat bila Lubitz telah memberitahu para pejabat di sekolah pelatihan penerangan pada 2009 lalu. Ia mengatakan bila dirinya telah melewati masa depresi berat. Jaksa penyidik mengatakan, ia menderita 'kecenderungan bunuh diri' sebelum memperoleh izin pilotnya.

Lufthansa kini menghadapi tindakan hukum dari keluarga para korban. Sementara itu, CEO Lufthansa, Carsten Spohr akan berada di lokasi kecelakaan pada Rabu (1/4) waktu setempat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement