REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN — Perusahaan-perusahaan minyak dari Erpa dan Amerika berusaha menjajaki kemitraan dengan Iran dalam industry petrokimia. Hal itu diungkapkan Deputi Perminyakan Iran untuk urusan petrokimia Abbas Sheri Muqaddam.
Ia mengatakan beberapa perusahaan dari Jerman , Belanda dan Italia sudah melakukan pembicaraan dengan Iran untuk berupaya kembali berinvestasi di Pasar Iran. Ini juga menandai mulai dihapusnya sanksi anti-Iran atas program nuklirnya.
“Perusahaan Eropa itu juga memiliki kemitraan dengan Amerika yang juga mengisyaratkan keterlibatannya dalam negosiasi tersebut,” ujar sheri Muqaddam seperti dilansir Kantor Berita IRNA, Kamis (23/4).
Ia juga mengatakan Iran tidak membatasi untuk investasi asing di industry petrokimia. Bahkan Asosiasi Perusahaan Industri Petrokimia Iran (AIPC) menyebutkan sektor petrokimia negara itu mampu menarik 70 miliar dolar dalam investasi domestik dan asing. Hal ini kata dia, diperkirakan akan terus meningkat.
Sebelumnya pada awal 2012, Amerika Serikat dan Uni Eropa sempat memberlakukan sanksi terhadap Iran yang mencegah negara-negara lain untuk berinvestasi di industri minyak dan gas negara itu dengan dalih bahwa ada aspek militer program nuklir Iran.
Namun, pada bulan November 2014, negara-negara Araba, Amerika Serikat, Inggris, Perancis, Jerman, Rusia dan China mencapai kesepakatan sementara untuk melonggarkan sanksi terhadap Iran. kemudian pada akhirnya kesepakatan itu yang membuka kerjasama lebih lanjut Iran dan negara lain di bidang ekonomi.