Kamis 18 Jun 2015 01:11 WIB

Hadis Nabi tentang Gharqad Masuk Kurikulum Sekolah Yahudi

Pohon yang disebut-sebut sebagai ghardad.
Foto:

Palwatch mencantumkan kliping kecaman pemimpin dunia atas pernyataan Mufti Palestina tersebut. Antara lain dari Menteri Inggris untuk Urusan Timur Tengah, Alistair Burt, yang mengatakan, “Saya mengecam kata-kata yang memanas-manasi dari Mufti Besar Yerusalem… Merefer orang Yahudi dengan cara demikian, untuk membunuh Yahudi, adalah sikap antisemit, jelas dan sederhana.”

Palwatch juga mencantumkan pernyatan PM Israel Benjamin Netanyahu yang mengatakan, “Israel mengutuk ulama top Palestina yang mengutip naskah suci yang menyeru Muslim untuk membunuh Yahudi… Ini merupakan serangan serius dan seluruh negara di dunia harus mengutuknya.”

Tapi, betapa pun orang Yahudi menentang isi hadits tersebut, dan kerap menyebutnya sebagai hadits genosida, dakwah mengutip hadits ini terus ber jalan. Di laman Jihad Watch, Robert Spencer juga menulis tentang pernyataan senada yang disampaikan oleh bekas Mufti Besar Mesir, Ali Gomaa. Dalam wawancara dengan CBC TV, tulis Robert Spencer, Sang Mufti mengatakan Israel giat menanam pohon Gharqad untuk bersembunyi dari Muslim.

Dalam wawancara yang mulai dibagikan di internet sejak 23 Desember 2014 lalu. Mufti Ali Gomaa mengutip tentang berbicaranya batu dan pohon, kecuali pohon Gharqad. Meski demikian, dia menyarankan kepada Muslim untuk tidak asal menyerang. “Kita adalah yang sedang diserang. Nabi Muhammad benar ketika menubuatkan kejadian ini, bahwa entitas Zionis akan mengokupasi tanah kita, membunuh anak-anak kita, mele cehkan kehormatan perempuan-perempuan kita, dan mencuri uang kita,” katanya.

Sang Mufti melanjutkan, “Suatu hari mukjizat ini akan terjadi, ketika bangsa Palestina dan semua Muslim akan memerangi Yahudi, sampai batu dan pohon berbicara, kecuali pohon Gharqad. Begitulah kata hadits. Di Mesir, kita telah mengubahnya menjadi Ghardaqa. Sebuah kota dinamai Ghardaqa setelah pohon Gharqad ditanam di sana. Mereka mencoba mengubah penyebutannya, tapi sama saja.”

Mufti Ali Gomaa mengatakan, sejumlah orang mempertanyakan keotentikan hadits tersebut. “Hadits itu seratus persen shahih dan akan terjadi. Lihatlah sekarang bagaimana orang-orang Yahudi menanam pohon Gharqad di seantero Tepi Barat.

Mereka tahu bahwa pohon itulah yang akan melindungi mereka saat mereka bersembunyi di belakangnya. Mereka mempercayai teks-teks suci ini, ketika sejumlah Muslim justru meragukannya. Tapi, kebanyakan Muslim mempercayainya,” katanya.

Ya, pohon Gharqad dalam hadits tersebut memang bukan sekadar sebuah metafora. Dia adalah bagian dari takdir akhir zaman yang tak akan tercegah. Itu hanya masalah waktu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement