Senin 29 Jun 2015 10:07 WIB

Puluhan Warga Inggris Jadi Korban Penembakan di Tunisia

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Winda Destiana Putri
Turis Inggris yang berlibur di Tunisia berbondong-bondong meninggalkan negara itu pasca penembakan di resor di Sousse, Jumat (26/6).
Foto: anadolu
Turis Inggris yang berlibur di Tunisia berbondong-bondong meninggalkan negara itu pasca penembakan di resor di Sousse, Jumat (26/6).

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Mayoritas korban tewas penembakan di Tunisia adalah warga Inggris. Ratu Inggris mengirimkan ucapan belasungkawa atas 30 warganya yang tewas, Senin (29/6).

Dilansir dari BBC keluarga korban masih menunggu kabar dari pihak berwenang terkait insiden ini. Untuk mengidentifikasi korban butuh waktu karena Tunisia memiliki aturan yag ketat.

Pihaknya melibatkan 600 petugas dan staf yang dikirim ke bandara untuk berbicara pada warganya yang kembali berlibur. Sebanyak 16 petugas asal Tunisia juga dikerahkan sebagai penghubung keluarga korban.

Menteri Dalam Negeri Theresa May mengatakan pihaknya mengalami kesulitan untuk mengidentifikasi korban warga Inggris. Karena banyak diantara mereka yang tidak membawa identitas saat dipidah ke rumah sakit.

Namun dia memastikan akan terus berupaya agar keluarga korban mendapatkan informasi yang benar. Saat ini pemerintah Tunisia telah memperketat keamanan Sousse.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement