REPUBLIKA.CO.ID, TUNIS -- Pasukan keamanan Tunisia menahan delapan orang, termasuk seorang perempuan, yang diduga memiliki kaitan langsung dengan pegaris keras pembunuh 38 wisatawan asing di loka wisata pantai.
"Delapan orang dengan kaitan langsung terhadap gerakan itu, termasuk seorang perempuan, ditahan," kata Kamel Jendoubi, menteri berwenang dalam hubungan pemerintah dengan masyarakat madani dilansir AFP, Kamis (2/7).
"Seluruh jaringan di balik gerakan itu belum terungkap," katanya tanpa menjelaskan apakah masih akan ada tersangka lain, yang ditangkap.
Serangan Jumat yang dilakukan seorang mahasiswa 23 tahun, Seifeddine Rezgui di Pelabuhan El Kantaoui di selatan Tunis diklaim oleh kelompok Negara Islam yang menguasai sebagian wilayah Suriah dan Irak.
Sebanyak 30 korban merupakan warga negara Inggris, dan menurut Jendoubi, pihak berwajib Inggris turut membantu penyelidikan kasus itu.
"Sebagai bagian kerja sama keamanan antara Tunisia dan Inggris, 10 penyelidik Inggris tengah melakukan pengusutan," katanya.
Setelah serangan itu, pemerintah berjanji untuk meningkatkan keamanan di sekitar hotel, pantai, dan tempat-tempat wisata.
"Kami telah mengerahkan 1.377 pasukan bersenjata di hotel-hotel dan di pantai," kata Jendoubi.