"Kami ingin perhatian dunia tertuju pada kami, sehingga mereka dapat mencegah hal yang sama terjadi kepada orang lain. Biarlah ini menjadi yang terakhir," harap Abdullah.
Dalam sebuah pernyataan kepada polisi, Abdullah menuturkan jika ia telah dua kali membayar penyelundup untuk membawanya dan keluarganya ke Yunani, tetapi usaha mereka gagal. Pada upaya terakhir mereka, perahu mulai dimasuki air dan ketika orang-orang berdiri dengan panik, perahu itu terbalik.
"Saya memegang tangan istri saya. Anak-anak saya terlepas dari tangan saya. Kami mencoba untuk berpegang pada perahu. Semua orang berteriak di kegelapan. Aku tidak bisa membuat suara saya terdengar oleh istri dan anak-anak saya," ungkap Abdullah kepada polisi.
Aylan, tenggelam di salah satu tempat liburan paling populer di Turki, dan sudah menghebohkan media sosial serta membuat tekanan kepada para pemimpin Eropa.
Presiden Turki Tayyip Erdogan, mengaku sudah melakukan pembahasan dengan Presiden Perancis Francois Hollande.
"Negara-negara Eropa, yang telah berubah menjadi Mediterania, tempat lahir peradaban tertua di dunia, menjadi kuburan bagi para pengungsi, saling berbagi untuk setiap pengungsi yang kehilangan hidup mereka," kata Erdogan dalam pidato di Ankara.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
