Selasa 15 Sep 2015 17:45 WIB

Charlie Hebdo Mengolok-olok Kematian Aylan Kurdi

Rep: c38/ Red: Esthi Maharani
Aylan Kurdi.
Aylan Kurdi.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Edisi terbaru majalah satir Charlie Hebdo menghina kematian bocah tiga tahun asal Suriah, Aylan Kurdi, yang mati tertelungkup di pantai. Karikatur itu menggambarkan sosok Aylan, dengan papan iklan McDonald terpampang bertulis "Promo. Two children’s menus for the price of one."

Dilansir dari Mirror.co.uk, Selasa (15/9), Aylan telah menjadi simbol dari krisis pengungsi Suriah beberapa waktu terakhir. Foto tubuh mungilnya yang terdampar di atas pasir pantai berbalut T-shirt dan celana pendek denim merah memicu reaksi keras dunia internasional.

Tapi, edisi terbaru majalah satir Perancis tampaknya mengejek duka cita dari seluruh dunia ini. Mereka menggambarkan kartun Aylan tertelungkup di pasir dengan judul 'So Close to Goal'. Di atasnya ada iklan McDonald, 'Two children’s menus for the price of one.'

Kartun lain mengolok-olok agama Aylan. Charlie Hebdo menunjukkan sosok mirip Yesus di sebelah kata-kata berbunyi 'Kristen berjalan di atas air', kemudian ada seorang anak kecil terjungkal di laut dengan tulisan 'Anak-Anak Muslim Tenggelam'. Kartun ini bertajuk 'Bukti bahwa Eropa adalah Kristen'.

Peter Herbert, Ketua Society of Black Lawyers sekaligus mantan wakil ketua Otoritas Polisi Metropolitan, menilai aksi Charlie Hebdo telah melewati batas. Charlie Hebdo dapat dikenai tuntutan hukum dengan penerbitan serangkaian kartun yang mengejek kematian balita Suriah ini.

Mr Herbert menilai majalah itu rasis, xenophobia, serta telah bangkrut publikasinya secara ideologis. Sikap Charlie Hebdo sekaligus mewakili kerusakan moral Perancis.

"Society of Black Lawyers akan mempertimbangkan untuk melaporkan kasus ini dengan tuduhan menghasut kejahatan kebencian dan penganiayaan kepada Mahkamah Pidana Internasional," tulis dia lewat Twitter.

Kartun ini mendapatkan hujan kritikan dari banyak pihak. Seorang warga Inggris menilai, kartun ini contoh bagaimana Hebdo memilih menyerang yang 'lemah' daripada yang 'kuat'. Lainnya memperingatkan, Charlie Hebdo harus siap menerima dampak berbahaya atas keputusannya untuk mempublikasikan kartun ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement