Rabu 14 Oct 2015 00:05 WIB

Ukraina: Penembakan MH17 Jadi Operasi Terencana Pasukan Khusus Rusia

Puing pesawat Malaysia Airlines MH17 yang ditembak jatuh di Donetsk mulai dipindahkan untuk dibawa ke Belanda dan diteliti lebih lanjut.
Foto: abc news
Pesawat Malaysia Airlines MH17 ditembak jatuh di wilayah udara Ukraina Timur, Juli tahun lalu.

Namun penyelidikan badan itu tidak mencari pihak-pihak yang bertanggung jawab atas bencana tersebut, dan hanya fokus pada masalah-masalah teknis. Ketua penyelidik dari Kiev menyebut penembakan itu sebagai aksi teror terencana yang dilakukan dari kawasan bukan di bawah kendali Ukraina.

"Ini adalah rudal BUK Rusia," kata Wakil Perdana Menteri Gennadiy Zubko kepada wartawan di Kiev.

Lintasan rudal itu menunjukkan bahwa ia dirancang menghantam (kokpit) pilot, sehingga tidak mungkin melakukan pendaratan darurat. "Dari delapan ribu keping pecahan peluru, sekitar 700 mengenai kedua pilot," katanya.

Presiden Ukraina Petro Poroshenko mengatakan kepada Perdana Menteri Belanda Mark Rutte melalui telepon bahwa ia mengharapkan penyelidikan kriminal terpisah akan mengambil kesimpulan yang memungkinkan dibentuknya pengadilan internasional untuk mengadili para pelaku dalam beberapa bulan mendatang.

"Petro Poroshenko menekankan bahwa penyelesaian dan publikasi penyelidikan teknis adalah langkah penting dalam upaya kami mencari --dan mengadili-- semua yang bertanggung jawab dalam kejahatan mengerikan ini," demikian pernyataan dalam laman resmi presiden.

"Mereka setuju bahwa keputusan akhir mengenai bagaimana mekanisme semacam ini dilakukan, akan didasarkan pada hasil-hasil penyelidikan kriminal yang dilakukan bersama-sama oleh Ukraina, Belanda, Australia, Malaysia dan Belgia," demikian laman Poroshenko mengutip pernyataan pemimpin pro Barat itu kepada Rutte.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement