Kamis 19 Nov 2015 06:36 WIB
Serangan teror Paris

Fakta, Tersangka Teroris Paris Tenyata Bukan Imigran Suriah

Rep: Amri Amrullah/ Red: Erik Purnama Putra
Paspor milik imigran Suriah bernama Ahmed al Mohammad.
Foto: The Guardian
Paspor milik imigran Suriah bernama Ahmed al Mohammad.

REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS - Tuduhan yang mengatakan imigran muslim asal Suriah sebagai pelaku teror Paris, ternyata terbukti salah. Sembilan tersangka pelaku teror Paris yang diungkap aparat keamanan intelejen Prancis, membuktikan semua pelaku tidak ada yang berwarganegara Suriah.

Lima pelaku teror Paris tinggal di Belgia dan warga negara Prancis, tiga pelaku warga negara Belgia satu di antaranya lahir di Maroko. Seorang lagi, tidak memiliki identitas asli, diketahui mencuri paspor atas nama 'Ahmad al Mohammad' dari Idlib, Suriah. (Baca: Pengakuan ISIS Upaya Membajak Islam Terlibat Teror di Paris)

Rumor yang mengatakan pelaku teror Paris dilakukan oleh imigran Suriah muncul ketika sebuah paspor imigran Suriah bernama Ahmed al Mohammad berusia 25 tahun ditemukan di lokasi kejadian Stade de France. Paspor tersebut pun terbukti disalahgunakan oleh pencurinya.

Dari sinilah klaim kesalahan dokumen berkembang menjadi rumor yng menakut-nakuti masyarakat Barat akan bahaya imigran Suriah. Hingga beberapa hari terakhir, negara Eropa tegas menutup kuota imigran, atas tuduhan mata-mata ISIS.

"Polandia harus mempertahankan kontrol penuhnya terhadap perbatasan, suaka dan imigrasi," kata Menteri Urusan Eropa dalam Kabinet Polandia, Konrad Szymanski, dilansir The Independent pada Rabu (18/11).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement