REPUBLIKA.CO.ID, Kasus ISIS mengeksploitasi rasa duka Sunni dapat dilihat dari jatuhnya Mosul di Irak pada Juni tahun lalu. Boleh dibilang tak sedikit kelompok Ba'athis dan kelompok Sunni lokal yang kecewa dengan pemerintahan Syiah Nuri al-Maliki.
Maliki yang saat itu menjabat sebagai perdana menteri dianggap terlalu diskriminatif terhadap minoritas Sunni.
Di Suriah, gerakan-gerakan antipemerintahan Barat yang dianggap kafir juga menjadi alat cukup ampuh untuk melakukan propaganda.
ISIS melakukan doktrin perlawanan cukup kental. Sehingga kalaupun mereka berhasil dihancurkan, bukan berarti gerakan mereka akan mati.
sumber : Telegraph/USNews
Advertisement