Senin 01 Feb 2016 18:41 WIB

Alqaidah Dikabarkan Rebut Kota Yaman Selatan

Gerilyawan Alqaidah (ilustrasi)
Foto: EPA/Intel Center
Gerilyawan Alqaidah (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, ADEN -- Puluhan petempur Alqaidah merebut kembali kota Azzan, Provinsi Shabwa, Senin (1/2), setelah memanfaatkan kekosongan keamanan di wilayah selatan Yaman itu sebagai akibat perang saudara, kata warga setempat.

Azzan adalah kawasan pusat niaga terbesar. Sekitar 70 ribu orang tinggal di tanah gersang dan kawasan pegunungan di bawah kendali Alqaidah itu selama beberapa tahun hingga terusir pada 2012 oleh persekutuan suku dengan warga, yang dipersenjatai dan setia terhadap pemerintah Yaman sejak pemerintah itu digulingkan.

"Puluhan pria bersenjata Alqaidah tiba pada dini hari dan mendirikan pos pemeriksaan di pintu masuk kota dan jalanan. Mereka memasang bendera hitam di gedung pemerintahan," kata warga, yang tidak menyebutkan namanya kepada Reuters melalui telepon.

"Mereka tidak menghadapi bahaya atau bentrokan," kata warga, dengan menambahkan pasukan suku berhenti di wilayah terambil alih tersebut.

Jaringan Alqaidah di Jazirah Arab (AQAP) diperluas selama pecahnya perang sipil di Yaman yang memicu intervensi militer koalisi Teluk Arab akhir Maret lalu dan juga mengendalikan sebagian besar Pelabuhan Mukalla di provinsi tetangga. Muslim Sunni AQAP dipandang oleh para pengamat Barat sebagai sejata paling berbahaya bagi organisasi milisi global dan telah menyatakan bertanggung jawab atas serangan mematikan di redaksi majalah satire Prancis Charlie Hebdo di Paris pada Januari 2015.

Kelompok itu juga melakukan gerakan lanjutan di Yaman saat pasukan sekutu pimpinan Arab Saudi, yang mendukung pemerintah terguling, bentrok dengan gerakan pemberontakan Houthi. Mereka khawatir atas kedekatannya dengan Muslim syiah Iran. Houthi dan Iran menyangkal tuduhan tersebut.

 

Baca juga: Dijejalkan dalam Kontainer, 50 Orang Mati Lemas

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement