Rabu 16 Mar 2016 16:18 WIB

Kisah Dramatis Penyelamatan TKI dari Ibu Kota ISIS

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Ani Nursalikah
Penduduk berlarian mencari perlindungan di Provinsi Raqqa, timur Suriah
Foto:

Untuk mengelabui tentara ISIS, Sri Rahayu dan pegawai agen Sanaa mengaku sebagai suami istri. Sri Rahayu berhasil dibawa ke Kantor Konsuler cabang Aleppo pada Januari 2016. Setelah semua hak dan urusan selesai diperjuangkan di Aleppo, Sri Rahayu diantarkan ke shelter Damaskus pada 12 Maret 2016 untuk dipulangkan ke Indonesia pada kesempatan pertama.

Duta Besar RI untuk Damaskus Djoko Harjanto menyampaikan keberhasilan Tim Konsuler KBRI Damaskus dalam menyelamatkan Sri Rahayu patut diapresiasi. Selain itu, perlindungan WNI di wilayah konflik dapat terlaksana berkat hubungan yang terjalin baik, terus dibina dan ditunjang jejaring yang kuat.

"Tanpa jejaring yang kuat antara KBRI Damaskus, pemerintah Suriah, dan tokoh masyarakat, mustahil dapat mengemban misi utama perlindungan WNI di tengah gejolak konflik Suriah ini," ujar Djoko.

Pejabat Fungsi Konsuler merangkap Penerangan Sosbud KBRI Damaskus, AM Sidqi mengatakan penyelamatan TKI dari wilayah konflik bukan pertama kali dilakukan Tim Konsuler KBRI Damaskus.

"Pada Januari 2016, KBRI Damaskus juga berhasil menyelamatkan seorang TKW asal Subang bernama Casih bt Waan dari wilayah kepungan ISIS di Deir Ezzor yang dievakuasi menggunakan helikopter tentara Suriah," ujar Sidqi.

 

Lebih jauh lagi, sejak konflik meletus di Suriah pada 2011, KBRI Damaskus juga telah merepatriasi sebanyak hampir 13 ribu orang WNI/TKI dari Suriah kembali ke Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement