Senin 28 Mar 2016 10:42 WIB

Pemimpin Dunia Kutuk Serangan Bom di Lahore

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Teguh Firmansyah
Petugas berkerumun di lokasi ledakan di sebuah taman di Lahore, Pakistan, Senin (28/3).
Foto: Reuters
Petugas berkerumun di lokasi ledakan di sebuah taman di Lahore, Pakistan, Senin (28/3).

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Sejumlah pemimpin dunia mengutuk dan menyampaikan dukacita atas serangan bom bunuh diri di Lahore, Pakistan, Ahad (27/3). Serangan sejauh ini sudah menewaskan 65 orang.

Perdana Menteri (PM) Inggris David Cameron adalah salah satu tokoh negara yang menyayangkan kejadian di Lahore.

"Saya terkejut oleh serangan teroris di Lahore. Pikiran saya terpusat bersama keluarga dan teman-teman korban. Kami akan melakukan apa yang kami bisa bantu," tulis Cameron dalam akun resminya @David_Cameron, Senin (28/3).

Amerika Serikat (AS) yang menjadi sekutu Pakistan juga mengutuk aksi bom bunuh diri di Kota Lahore. AS berjanji terus bersama dengan rakyat dan Pemerintah Pakistan pada saat sulit seperti ini.

‘’Kami akan terus bekerja sama dengan mitra kami di Pakistan dan di seluruh wilayah untuk membasmi terorisme," tutur Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih, Ned Price.

Perdana menteri Kanada Justin Trudeau dalam akunnya juga mengecam pengeboman menyedihkan di Lahore, Pakistan.

Perdana Menteri India Narendra Modi juga menyampaikan dukacita mendalam atas kejadian ini. "Mendengar tentang ledakan di Lahore, saya sangat mengutuknya. Belasungkawa saya kepada keluarga almarhum dan doa-doa saya untuk yang cedera," ujar Modi lewat cicitannya di Twitter.

Raja Yordania Abdullah II juga menyampaikan kesedihannya. "Yang Mulia Raja Abdullah II turut belasungkawa kepada Presiden Pakistan atas serangan teroris di Lahore," cuit akun Twitter resmi Kerajaan Yordania @RHCJO.

Baca juga, Taliban Klaim Melakukan Serangan di Lahore.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement