Ahad 17 Apr 2016 07:13 WIB

Sejarah Hari Ini: Letusan Gunung Tambora Terus Makan Korban dan Berdampak Hingga Eropa

Rep: RR Laeny Sulistiawati/ Red: Teguh Firmansyah
Gunung Tambora
Foto:
Benjamin Franklin

Pada 17 April 1790, negarawan Amerika Serikat (AS), ilmuwan, penerbit, penemu, dan penulis Benjamin Franklin meninggal di Philadelphia, AS di usia 84 tahun.

Lahir di Boston pada 1706, Franklin saat usia 12 tahun magang di tempat saudara tirinya James, seorang penerbit. Dia belajar perniagaan terkait percetakan dan pada 1723 pergi ke Philadelphia untuk bekerja setelah berselisih dengan saudaranya.

Setelah tinggal di London, ia memulai usaha penerbit dan percetakan dengan seorang teman pada 1728. Di tahun 1729, perusahaan memenangkannya kontrak untuk menerbitkan mata uang kertas Pennsylvania dan juga mulai mempublikasikan Pennsylvania Gazette, yang merupakan salah satu surat kabar kolonial.

Dari 1732-1757, ia menulis dan mempopulerkan kata-kata seperti "Tuhan membantu mereka yang membantu dirinya sendiri". Ia juga mendirikan perpustakaan umum di kota ini. Dari 1737-1753, ia adalah kepala kantor pos dari Philadelphia dan selama ini juga menjabat sebagai petugas legislatif Pennsylvania.

Pada 1753, ia menjadi wakil kepala kantor pos yang bertanggung jawab atas surat di semua koloni utara. Karena ketertarikannya pada ilmu pengetahuan dan teknologi, ia menemukan kompor Franklin yang masih diproduksi saat ini, dan kacamata bifocal.

Pada 1748, ia kembali ke bisnis percetakannya sehingga dia akan memiliki lebih banyak waktu untuk eksperimen. Dia kemudian melakukan eksperimen percobaan mengenai listrik yang dikenal dengan penangkal petir. Banyak istilah yang digunakan dalam membahas listrik, termasuk positif, negatif, baterai, dan konduktor, yang diciptakan oleh Franklin dalam makalah ilmiah.

Dia adalah ilmuwan AS pertama yang sangat dihormati di kalangan ilmiah Eropa. Franklin juga aktif dalam urusan kolonial dan pada 1754 mengusulkan penyatuan koloni yang ditolak oleh Inggris. Saat ketegangan antara koloni AS dan Inggris meningkat, ia tinggal di London, Inggris dan menjabat sebagai agen untuk beberapa koloni.

Pada 1775, ia kembali ke AS menjelang Revolusi Amerika dan menjadi delegasi di Kongres Kontinental. Pada 1776, ia membantu menyusun Deklarasi Kemerdekaan dan pada Juli menandatangani dokumen final. Ironisnya, anak angkat Franklin, William Franklin,pada saat yang sama muncul sebagai pemimpin loyalis.

Pada 1776, Kongres AS mengirim Benjamin Franklin, salah satu negarawan yang paling menonjol di AS, ke Prancis sebagai diplomat. Dia berhasil dan pada 1778 dalam mengamankan dua perjanjian yang menyediakan rakyat AS militer dan bantuan ekonomi.

Pada 1781, dengan bantuan Prancis, Inggris dikalahkan. Bersama dengan John Jay dan John Adams, Franklin kemudian menegosiasikan Perjanjian Paris dengan Inggris yang ditandatangani pada 1783. Pada 1785, Franklin kembali ke AS. Dia juga seorang delegasi untuk Konvensi Konstitusi 1787 dan bekerja keras untuk ratifikasi dokumen itu. Setelah kematiannya pada tahun 1790, Philadelphia membuatkan pemakaman terbesar di wilayah itu yang pernah ada.

sumber : BBC, History.com

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement