Kamis 21 Apr 2016 06:01 WIB

Anak-Anak Afrika yang Terancam dan Terlupakan

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Ani Nursalikah
Anak-anak Afrika yang terancam dan terlupakan (ilustrasi)
Foto:

Masalah yang dihadapi bukan saja menghentikan gizi buruk, tapi juga mendiagnosanya. Banyak ibu bahkan tidak sadar dengan apa yang terjadi pada anak mereka. Penduduk lebih memilih membawa anak-anak pada tabib tradisional yang sering kali tidak mengerti apa yang terjadi.

Anak-anak tampak berusia lebih muda dari yang terlihat. Mereka kekurangan makan sehingga berat badan mereka seperti anak berusia setengahnya. Banyak anak yang baru dibawa ke rumah sakit saat hampir meninggal.

Banyak ibu bahkan tidak bisa menyusui. Mereka juga tidak punya uang untuk membeli makanan. Petugas kesehatan mengatakan anak-anak ini juga sering kali menderita pneumonia dan penyakit fatal lainnya.

Anak yang berhasil pulih pun masih berisiko mengalami gangguan mental karena perkembangan otaknya terhambat. Mereka akan sulit belajar atau memiliki IQ yang rendah. Meski demikian, para pekerja kemanusiaan masih melihat harapan.

Sejak tanaman sulit tumbuh, mereka membawa makanan-makanan langsung seperti susu energi tinggi, vitamin, mineral hingga kacang mentega. "Saya yakin bisa menghilangkan malnutrisi ini dan suatu hari mengibarkan bendera kemenangan," kata Grand.

Sayang, badan amal ini pun harus berusaha menghindari ancaman. Salah satu staf pernah dibunuh tahun lalu oleh militan. Mereka diperingatkan, pekerja kemanusiaan telah jadi target kelompok-kelompok militan terkait Alqaidah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement