Sabtu 18 Jun 2016 16:54 WIB

Pemilik Toko Senjata Sempat Curigai Omar Mateen

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Bilal Ramadhan
Omar Mateen, terduga pelaku penembakan di kelab malam gay di Orlando, Florida, Ahad, 12 Juni 2016.
Foto: Orlando Police Department via AP
Omar Mateen, terduga pelaku penembakan di kelab malam gay di Orlando, Florida, Ahad, 12 Juni 2016.

REPUBLIKA.CO.ID, JENSEN BEACH -- Pemilik toko senjata Florida mengaku sempat memperingatkan FBI dengan adanya pria sangat mencurigakan. Pria itu kemudian didentifikasi sebagai pelaku penembakan massal kelam malam Orlando, Omar Mateen.

Robert Abell, pemilik Lotus Gunworks di Jensen Beach, Florida mengatakan kepada ABC News Sabtu (18/6) bahwa seorang pria memasuki toko lima atau enam pekan lalu. Pria tersebut mengajukan pernyataan spesifik tentang pelidung tubuh kualitas tinggi.

Ketika karyawan mengatakan, toko tidak memiliki pelindung tubuh yang ia inginkan, pria tersebut melakukan panggilan telepon dalam bahasa asing, menutup telepon dan kemudian bertanya tentang amunisi dalam jumlah besar.

Abell mengatakan, anggota stafnya berpikir bahwa pertanyaan Mateen aneh dan membuat-nya tidak nyaman. Mateen kemudian berbalik pergi. Merasa pria tersebut sangat mencurigakan, ia pun menelepon kantor FBI setempat di West Palm Beach dan melaporkan kejadian di toko.

Namun, mereka tidak mengetahui nama pria tersebut karena tidak terjadi pembelian dan satu-satunya rekaman keamanan yang dimiliki, kasar. "Kami memberi mereka informasi dan segala sesuatu yang terjadi, dan itulah akhir dari pembicaraan," katanya.

Ada tindak lanjut oleh agen FBI, tapi tidak pernah mengunjungi toko atau investigasi lebih lanjut. Abell mengatakan, stafnya menghubungi FBI kembali setelah insiden penembakan untuk megingatkan mereka tentang pria mencurigakan di tokonya.

Pejabat urusan publik untuk kantor lapangan FBI Miami yang mengawasi kantor satelit West Palm Beach dan di kantor pusat di Washington DC menolak berkomentar. Awal pekan ini, FBI meghadapi pertanyaan tajam karena telah menyelidiki Mateen sebanyak dua kali pada 2013 dan 2014 untuk kecurigaan terkait ekstremis. Namu FBI menentikan bahwa Mateen bukan ancaman.

Para pejaat FBI mengatakan, Mateen (29 tahun) memulai serangan di kelab malam Orlando skeitar pukul dua dini hari waktu setempat. Di beberapa titik pagi itu, ia mengunggah kesetiannya kepada ISIS di Facebook, meminta AS dan Rusia untuk menghentikan pemboman terhadap kelompok teroris yang berbasis di Suriah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement