Presiden Amerika Serikat (AS) John F. Kennedy mengungkapkan rasa solidaritas terhadap warga yang berada di Berlin, Jerman pada 26 Juni 1963. Hal ini dilakukan setelah para warga berpidato di depan Tembok Berlin, simbol pemisah kota tersebut dalam dua rezim, yaitu demokrasi dan komunis.
Kennedy meyakini bahwa Jerman Barat merupakan negara bebas yang dipenuhi dengan orang-orang demokratis. Mereka mampu mengendalikan Berlin dengan baik meski sejak akhir Perang Dunia II selalu berlawanan dengan Jerman Timur.
Berlin dibagi atas wilayah barat dan timur, dengan pemisah berupa tembok panjang. Bagian barat dikuasai oleh AS, Inggris, dan Prancis. Sementara timur dimiliki oleh Uni Soviet yang merupakan kubu komunis.
Meski bagian barat bisa dikatakan cukup kecil, namun wilayah tersebut sangat strategis. Salah satunya adalah karena kekuatan ekonomi yang membuat kehidupan para warga di sana lebih terjamin.