"Uang jutaan dolar telah ditransfer dari Nigeri ke Turki oleh personel CIA. Uang itu didistribusikan untuk meyakinkan jenderal prokudeta. Setelah mengambil uang, tim CIA menyerahkannya ke teroris berpakaian militer," tulisnya.
Ibrahim Dogus, direktur Centre for Turkey Studied and Development di London mengatakan, pemerintahan Turki dan Presiden Erdogan menggunakan laporan ini untuk menekan AS agar mengekstradisi Gulen.
"Presiden Erdogan telah berupaya keras untuk memburu jaringan ini, mereka yang loyal terhadap Gulen," ujarnya. Belum ada tanggapan dari Campbell soal laporan ini.
Presiden Erdogan mengatakan, sebanyak 12.165 orang telah ditahan terkait dengan kudeta. Mereka yang ditahan 8.838 tentara, 2.101 hakim dan jaksa, 1.485 polisi, 52 otoritas lokal serta 689 warga sipil.
Secara terpisah Turki memerintahkan penahanan terhadap 42 jurnalis sebagai bagian dari pembersihan pascakudeta, Senin (25/7). Sektor media menjadi sasaran selanjutnya setelah tentara, polisi, hakim, layanan sipil dan civitas akademika.