Dalam pengakuan enam halaman di pengadilan, Akar mengatakan, sekitar pukul 21.00 pada malam kudeta, Mayor Jenderal Disli memasuki ruangannya dan mengatakan, "Tuan, operasi telah dimulai, kami akan membawa semua orang, brigade dan tentara dalam perjalanan."
Akar mengaku saat pertama ia tak mengerti apa yang di maskud Disli. Ia mungkin berbicara tentang pesawat. Namun kemudian Akar tersadar jika yang dimasuk Disli adalah kudeta. "Apa yang kamu katakan! Apakah kamu gila, jangan pernah pikirkan tentang itu."
Akar memperingatkan Disli agar mengakhiri upaya kudeta itu tanpa perlu ada jatuh korban jiwa. "Saya tidak bisa meyakinkannya," katanya. "Setelah Disli keluar ruangan saya melihat Letnan Serdar, Sersan Abdullah dan Letnan Kolonel Levent."