Rabu 07 Sep 2016 11:36 WIB

Obama, Duterte dan Umpatan Pemimpin Negara Lain

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Ani Nursalikah
Presiden Filipina Rodrigo Duterte saat berbicara dalam konferensi pers di Davao, Filipina selatan, 21 Agustus 2016.
Foto:
Calon presiden Amerika Serikat Hillary Clinton.

Trump Pertanyakan Kewarganegaraan Obama (2011)

Donald Trump menyalahkan Presiden AS Barack Obama atas segala hal, termasuk terjadinya Brexit dan kehadiran ISIS. Namun, komentar Trump yang paling menuai debat adalah saat ia mempertanyakan kewarganegaraan Obama.

Miliarder ini mengatakan, Obama sebenarnya lahir di Kenya. Ia bahkan menawarkan uang sebesar lima juta dolar AS kepada Obama untuk mengungkap dokumen paspor dan perguruan tingginya.

Namun, Obama kemudian merespons dengan mengatakan akta kelahirannya resmi dirilis di negara bagian Hawaii.

"Mudah-mudahan ini menghilangkan segala keraguan. Malam ini untuk pertama kalinya saya siap melangkah lebih jauh untuk merilis video lahir resmi saya," ujar Obama.

Cristina Fernandez de Kirchner, 'perempuan tua' (2013)

Presiden Uruguay Jose Mujica tertangkap kamera menyebut rekannya, Presiden Argentina Cristina Fernandez de Kirchner, sebagai 'perempuan tua'. Ia juga bahkan menghina suami Kirchner.

"Perempuan tua ini lebih buruk daripada si pria juling," ujar Mujica, pada 2013.

Sebuah surat kabar Uruguay memuat kalimat kontrovesial Mujica di situsnya, yang kemudian menimbulkan banyak protes dari Argentina. Meski demikian, Mujica membantah ia sedang membicarakan Kirchners.

Presiden Argentina terdahulu Cristina Fernandez de Kirchner. 

REUTERS/Marcos Brindicci

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement