Selasa 20 Sep 2016 15:33 WIB

Setelah Tes Nuklir, Korut Uji Mesin Roket Terbaru

Rep: Puti Almas/ Red: Teguh Firmansyah
 Pemimpin Korut, Kim Jong-un mengamati uji coba peluncuran peluru kendali dari kapal selam.  (Reuters/KCNA)
Pemimpin Korut, Kim Jong-un mengamati uji coba peluncuran peluru kendali dari kapal selam. (Reuters/KCNA)

REPUBLIKA.CO.ID, PYONGYANG -- Korea Utara (Korut) telah melakukan uji tanah dari mesin roket terbaru, Selasa (20/9). Pemerintah negara itu mengklaim kesuksesan atas uji coba yang bertujuan meluncurkan satelit tersebut.

Presiden Korut, Kim Jong-un meminta sejumlah ilmuwan dan insinyur untuk mempersiapkan peluncuran satelit sesegera mungkin. Uji coba kali ini menjadi yang terbaru setelah tes nuklir yang dilakukan negara itu pada awal bulan ini.

Dari laporan media pemerintah Korut KCNA, Kim menjelaskan peluncuran roket akan membuat negara itu dipandang sebagai pemilik satelit geostasioner. Hal ini diharapkan terwujud dalam beberapa tahun mendatang.

Korut juga menegaskan, program ruang angkasa yang negaranya miliki murni sebagai pengembangan ilmu pengetahuan. Namun, Amerika Serikat (AS), Korea Selatan (Korsel), dan Cina mengatakan, peluncuran roket bertujuan untuk mengembangkan rudal balistik yang mengancam keamanan dunia.

AS dan Cina sebelumnya dilaporkan sepakat meningkatkan kerjas ama untuk menghentikan uji coba nuklir yang dilakukan Korut. Kedua negara membahas kemungkinkan resolusi sanksi PBB sebagai jalan keluar.

Baca juga, Korut Kembali Lakukan Uji Coba Nuklir.

Namun, Cina belum mengatakan secara langsung apakah akan mendukung langkah yang lebih keras terhadap Korut. Selama ini, Cina menjadi sekutu dan mitra dagang negara yang terisolasi itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement