REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -– Tokoh pemberontak Front Pembebasan Nasional Moro MNLF, Nur Misuari, mendukung upaya perdamaian setelah tuduhan pemberontakan terhadap dirinya dihentikan. Pemimpin separatis Muslim Filipina ini juga mengadakan pertemuan dengan Presiden Rodrigo Duterte yang membuat sejumlah pihak cukup terkejut.
Pendiri MNLF ini diterbangkan menggunakan pesawat sejauh 900 kilometer dari markasnya di hutan bagian selatan Manila untuk menemui Duterte di Istana Kepresidenan. Dalam pertemuan tersebut, Nur menawarkan kerjasama perdamaian jika dibutuhkan.
“Saya datang ke sini untuk berterima kasih kepada Duterte atas kebebasan saya,” kata Misuari dikutip Arab News, Jumat (4/11).
Duterte berencana akan menyepakati kembali perjanjian damai yang dulunya pernah antara MNLF dengan pemerintah Filipina. Namun, Duterte belum dapat memastikan secara konkret bagaimana recana tersebut akan dijalankan.
Sebelumnya, pada 2013 silam, Misuari bersembunyi karena pasukannya diduga melancarkan serangan yang menewaskan sekitar 200 warga sipil di kota selatan Zamboanga.