REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perdana Menteri Malaysia Najib Rajak menyindir Indonesia yang dinilai kurang memperhatikan persoalan Rohingya, namun lebih sibuk mengurus Ahok. Hal itu disampaikan Nadjib saat berpidato di Himpunan Solidariti Ummah untuk Rohingya.
"Saya pernah minta presiden Jokowi, minta rakyat Indonesia berhimpun. Jangan protes ahok saja, Ahok-Ahok lah, Rohingya mesti diperjuangkan di Indonesia," ujar Najib dalam pidatonya seperti dikutip di situs berbagi YouTube.
"Mereka boleh berhimpun di Jakarta, himpun. Kite nak tunjuk, kita dalam ASEAN ini kite tak ridho, bila kite committe of nation, kite mesti bertamadun (beradab)."
Nadjib menambahkan, seluruh umat harus menjaga nyawa, harga, dan harta benda. Karena hal itu merupakan tanggung jawab dan bagian dari syariah. "Ini wajib ini bukan pilihan. Ini wajib kita perjuangkan, sebab itu kita ada AMNO dan PAS dalam perhimpunan ini," ujarnya.
Pidato ini sebenarnya dilakukan Najib pada Ahad lalu. Namun rekaman pernyataan yang menyinggung soal Ahok itu baru beredar di media sosial dan situs berbagi YouTube pada Rabu. Belum ada tanggapan resmi dari pemerintah Malaysia ihwal beredarnya cuplikan video tersebut
Dalam pernyataannya, di awal-awal pembukaan, Najib mengaku merasa terharu dengan sikap umat Islam dan non-Muslim yang secara tegas mengecam Myanmar. Najib pun memberikan peringatan keras kepada pemerintah Myanmar. "Kita memberi isyarat kepada Kerajaan Myanmar, Aun San Suu Kyi, enough is enough," kataya.
Menurut Nadjib, pemerintahan Suu Kyi sebelumnya mengatakan jika ia datang dan ikut dalam aksi solidaritas maka itu merupakan bentuk turut campur urusan Myanmar.
"Dia gertak saya. Saya tak peduli. Karena saya hadir bukan atas najib, tapi atas nama umat dan rakyat seluruhnya. "Bukan kita campur tangan, bahwa kita ASEAN mempertahankan hak asis manusia."
Baca juga, Citra Satelit: Ratusan Bangunan Muslim Rohingya Dibakar. .