Sabtu 11 Feb 2017 21:02 WIB

Dua Teori Ini Ungkap Mengapa Trump Hobi Mencaci

Presiden AS, Donald Trump
Foto: AP Photo/Pablo Martinez Monsivais
Presiden AS Donald Trump.

Teori kedua menyatakan Trump adalah aktor yang rasional yang tidak peduli pada apa yang dikatakan media massa atau bahkan mayoritas rakyat Amerika, karena dia memang merasa tidak memerlukan dukungan mereka.

Sepanjang para politikus Republik di Kongres (legislatif) setia kepada dia, maka dia akan melakukan apa saja tanpa perlu menunggu rating penerimaan publik. Tapi tentu saja dia ingin memetik dukungan rakyat.

Dengan terus-menerus menyerang lawan-lawannya di media massa dan Partai Demokrat, dengan menyerang hakim yang berani mempertanyakan keputusan-keputusannya, dan bahkan mencicit bisnis anak perempuannya yang diblokir sebuah jaringan supermarket, Trump berusaha memberikan isyarat kepada pendukung utamanya dia bukan politikus biasa sehingga para pendukung setianya menganggap dia dipercaya.

Kedua teori itu tidak bisa menjelaskan secara tepat Donald Trump. Dan Trump sendiri tak bisa menghentikan kebiasaannya mencerca orang lain. Tetapi dia yakin caranya ini menguntungkan dia secara politik.

Mungkin inilah alasan mengapa dia tak mau memberikan akun Twitter pribadinya, dan juga alasan mengapa dia merekrut juru bicara seperti Kellyanne Conway yang hampir merugikan Trump ketika menganjurkan para penonton Fox News untuk membeli pakaian dan aksesoris produksi putrinya, Ivanka Trump.

Gedung Putih lalu buru-buru mengatakan Conway tengah ditatar soal etika hukum yang melarang pegawai pemerintah memanfaatkan kantor atau lembaga pemerintahan mengiklankan produk komersial. Trump agaknya akan terus mencerca, namun dia harus tahu dia harus lebih memperhatikan apa yang dia ucapkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement