Kamis 30 Mar 2017 09:39 WIB

Militer Australia Kerahkan Bantuan ke Lokasi Terdampak Topan Debbie

Kapal HMAS Choules diisi dengan pasokan dan peralatan darurat di Brisbane, Australia.
Foto:

Masalah air dan pembuangan di Mackay

Warga Mackay didesak untuk menghemat air mengingat pasokan di daerah resapan hanya tinggal setengah hari.

Kendaraan amfibi
Kendaraan amfibi milik Angkatan Darat Australia meninggalkan Townsville, menuju ke wilayah yang terdampak badai topan.

ABC News: Bruce Atkinson

Wali Kota Greg Williamson mengatakan, ada masalah listrik dengan pembangkit listrik dan stasiun pompa pembuangan di kota ini. "Saat ini, kami memiliki 14 stasiun pompa pembuangan yang tanpa listrik dan itu berarti kami menghadapi beberapa masalah yang cukup serius dengan kegiatan masyarakat pada umumnya," jelasnya.

Wali Kota Williamson juga mengatakan, pihak berwenang tak bisa menjangkau masyarakat di dekat wilayah Midge Point.

"Mengetahui apa yang terjadi di Proserpine -sekarang Proserpine benar-benar hancur oleh topan ini -Midge Point hanya di ujung jalan, persis di wilayah yang rusak oleh topan -saya mengkhawatirkan Midge Point," ujar Williamson.

Warga Mackay, Scott Gurman, yang telah memarkir perahunya di marina lokal selama sembilan tahun, telah membantu kapal-kapal yang selamat dan mengatakan, kerusakan mereka signifikan.

"Ada kapal di sana yang semua pembatasnya lepas dan semua paku baja ponton-nya menggantung keluar," sebutnya.

Layanan Darurat Negara Bagian (SES) telah menerima sekitar 800 panggilan bantuan dari masyarakat yang terkena dampak. Sementara itu, Badai Topan Debbie, yang saat ini menghampiri barat laut wilayah Moranbah, di Queensland tengah, masih terasa dengan hembusan angin mencapai 120 kilometer per jam dan hujan lebat yang masih turun di sebagian besar Queensland utara.

Petani tebu Queensland utara terdampak

Ketua organisasi ‘Canegrowers (petani tebu) Queensland’, Paul Schembri mengatakan topan ini telah merusak sekitar 9 juta ton tebu di wilayah Mackay dan Proserpine. "Jejak Topan Debbie bisa berdampak pada 25 persen dari tanaman tebu di Australia," sebutnya.

Rumah John Anderson
Rumah John Anderson di Bowen terdampak parah.

Supplied: Fairfax Media/Jorge Branco

Petani tebu asal Mackay lainnya, Greg Plath mengatakan ada begitu banyak hal yang terdampak. "Kerusakan mencapai 1.000 tanaman tebu karena ini telah berlangsung selama beberapa hari – ini adalah bencana yang besar dan kami telah mengalami angin dan hujan sepanjang waktu," ujarnya.

Dua kebun mangga besar dengan 12.000 pohon milik Ben Milton di Bowen telah terdampak parah. Ia mengatakan, sebagian besar pohon di salah satu kebunnya rusak parah, dengan beberapa pohon benar-benar mati dari akar.

Bowen juga merupakan wilayah penghasil sayuran yang besar dan pada Rabu (29/3), banyak petani ladang labu, jagung manis, tomat serta paprika di sana keluar untuk menaksir kerusakan. Menteri Palaszczuk mengatakan, ia khawatir akan banyaknya korban luka yang tak mampu menghubungi petugas layanan darurat, yang dikerahkan sejak Rabu (29/3) pagi.

"Kami tak tahu berapa banyak orang yang terluka, status rumah mereka, dan apa yang kami dengar adalah bahwa kami mengalami beberapa kerusakan struktural di tempat-tempat seperti Proserpine," jelas Menteri Palaszczuk.

Angkatan pertahanan dikerahkan ke wilayah badai

Angkatan Pertahanan Australia mengirimkan kru dengan pasokan darurat dan peralatan khusus ke daerah-daerah yang terdampak badai topan. Kapal HMAS Choules dijadwalkan berlayar pada Rabu (29/3) malam dari Brisbane, membawa ratusan ton pasokan, termasuk kendaraan militer, air dan makanan.

Komandan David Graham mengatakan, timnya bangga bisa membantu masyarakat selama periode yang sulit. "Ini tentang membantu warga, saya punya tim medis di kapal, saya memiliki tim penyelam yang bisa masuk dan memeriksa pelabuhan serta membersihkan pelabuhan, saya memiliki helikopter yang bisa mencapai dan pergi ke tempat yang lebih jauh daripada yang saya bisa, jadi benar-benar membantu tempat yang memerlukan," utaranya.

Menteri Palaszczuk telah mengumumkan sumbangan satu juta dolar AS (atau setara Rp 10 miliar) untuk membantu empat badan amal terkemuka dalam memberikan layanan dan dukungan darurat kepada masyarakat yang terdampak parah topan.

Ia mengatakan, Palang Merah Australia, Salvation Army, St Vincent de Paul Society of Queensland dan Uniting Care Community masing-masing akan mendapatkan pendanaan 250 ribu dolar AS (atau setara Rp 2,5 miliar).

Simak berita ini dalam bahasa Inggris di sini.

Diterbitkan: 18:50 WIB 29/03/2017 oleh Nurina Savitri.

sumber : http://www.australiaplus.com/indonesian/berita/militer-australia-kirimkan-bantuan-ke-wilayah-terdampak-badai-d/8399022
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement