Selasa 16 May 2017 22:41 WIB

Ukraina Blokir Jejaring Sosial Rusia

Jejaring sosial Vkontakte milik Rusia.
Foto: Sputnik International
Jejaring sosial Vkontakte milik Rusia.

REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Ukraina akan segera memblokir akses ke jejaring sosial dan situs-situs yang dimiliki Rusia. Pemblokiran itu merupakan bagian dari sanksi baru terhadap Rusia atas aneksasinya ke Krimea dan perang saudara di Ukraina timur.

Pemblokiran akses akan menyasar Yandek, situs pencarian sejenis Google yang dikembangkan Rusia. Jejaring sosial Vkontakte dan Odnoklassniki juga akan dilarang sesuai surat keputusan yang ditandatangani oleh Presiden Ukraina Petro Poroshenko, pada Selasa (16/5).

Keputusan tersebut diumumkan dalam situs kepresidenan sebagai bagian dari sanksi ekonomi terhadap Rusia, yang mencaplok Krimea dari Ukraina pada 2014. Rusia juga telah mengirim senjata, peralatan perang, dan pasukan untuk mendukung kelompok separatis dalam sebuah perang di Ukraina timur.

Beberapa pejabat Ukraina mengatakan pemblokiran ini adalah tindakan perlindungan terhadap keamanan nasional. "Server jejaring sosial Rusia ini menyimpan data pribadi pengguna dan informasi mengenai pergerakan, kontak, dan komunikasi di Ukraina," ujar Volodymyr Ariev, anggota parlemen Ukraina, dikutip The Telegraph.

Situs lain yang diblokir adalah situs milik perusahaan keamanan siber, Lab Kaspersky dan DrWeb. Keputusan presiden tersebut juga memberlakukan pembekuan aset dan larangan siaran untuk saluran televisi Rusia TV Tsentr, RBK, VGTRK, NTV-Plus, Zvezda, TNT, REN, dan ORT.

Survei yang dilakukan Institut Sosiologi Internasional Kiev tahun lalu mengemukakan, sekitar 60 persen pengguna internet Ukraina aktif di Vkontakte. Sementara 40 persen lainnya lebih memilih aktif di jejaring sosial Facebook.

Ketua Komite Urusan Luar Negeri di Negara Bagian Duma, Leonid Slutsky menyebut langkah Ukraina tersebut telah merusak dan melanggar hukum. Namun dia tidak mengatakan apakah Rusia akan mempertimbangkan tindakan balasan.

"Semuanya dilakukan untuk secara paksa membatasi warga Ukraina dari ruang informasi Rusia," kata Slutsky, kepada kantor berita Tass.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement