Rabu 07 Jun 2017 01:20 WIB

Pelaku Ketiga Teror London Berasal dari Italia

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Andri Saubani
Foto salah satu pelaku teror London, Youssef Zaghba.
Foto: EPA/London Metropolitan Police
Foto salah satu pelaku teror London, Youssef Zaghba.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON – Kepolisian Inggris telah mengidentifikasi pelaku ketiga serangan teror di London Bridge dan Borough Market, akhir pekan lalu. Pelaku ketiga tersebut bernama Youssef Zaghba (22 tahun), yang diketahui selama ini tinggal di wilayah London Timur.

Zaghba merupakan warga negara Italia, keturunan Maroko. Ibu Zaghba berasal dari Italia, sementara sang ayah berasal dari Maroko. Berdasarkan laporan dari media Italia, La Reppublica, Zaghba diketahui tinggal di London Timur dan bekerja sebagai pelayan di sebuah restoran yang menyajikan makanan khas Pakistan.

Zaghba disebut masuk dalam daftar orang yang memiliki risiko melakukan terorisme. Bahkan, berdasarkan data dari Pemerintah Italia, Zaghba sempat ditahan di Bandara Bologna, Italia, pada 2016 silam. Pada saat itu, Zaghba berniat menuju Suriah melalui Turki.

Seperti dilansir dari The Guardian, pada saat ditahan oleh petugas imigrasi Italia, Zaghba sempat berkata, “Saya ingin menjadi teroris.”

Kepolisian Inggris menyatakan, Zaghba memang tidak berada dalam daftar orang yang patut diwaspadai. Kendati begitu, Pemerintah Italia dan Pemerintah Maroko sempat memperingatkan Pemerintah Inggris untuk mewaspadai Zaghba, terlebih saat dia berhasil masuk ke negara tersebut.

Dalam keterangan resminya, Scotland Yard mengungkapkan, satuan anti terorisme Kepolisian Metro telah merilis nama dan foto pelaku ketiga serangan teror London Bridge, yang ditembak oleh petugas setelah melakukan aksinya.

“Meski saat ini masih dilakukan identifikasi secara formal, namun petugas kepolisian yakin pelaku ketiga itu adalah Youssef Zaghba, 22 tahun, berasal dari London Timur. Keluarganya telah diberitahu. Dia merupakan warga negara Italia dan berasal dari keturunan Maroko. Dia tidak berada dalam pengamatan atau penyelidikan, baik oleh MI5 ataupun pihak Kepolisian,” ujar pernyataan resmi Scotland Yard seperti dikutip The Guardian.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement