Pesawat DC-8 milik Air Canada terjatuh saat sedang mencoba mendarat di Bandara Toronto, hingga menewaskan 108 penumpang, pada 5 Juli 1970. Kecelakaan itu disebabkan oleh prosedur pendaratan yang buruk dan kesalahan pilot yang tidak disengaja.

Dilansir dari History, kecelakaan mengerikan ini terjadi kurang dari dua hari setelah sebuah pesawat jet jatuh di Spanyol dan menewaskan lebih dari 100 penumpangnya. Akar dari kecelakaan pesawat di Toronto ini diduga berasal dari buruknya hubungan kerja antara pilot Peter Hamilton dan co-pilot Donald Rowland.

Meskipun mereka adalah rekan kerja yang sering terbang bersama, mereka sering berbeda pendapat mengenai prosedur penggunaan spoiler sayap pesawat saat mendarat. Spoiler adalah bagian sayap yang membantu pengereman saat diletakkan di posisi yang tepat.

Hamilton lebih suka menggunakan spoiler di awal proses pendaratan, saat pesawat berada di ketinggian 2.000 kaki, meski hal ini bertentangan dengan kebijakan perusahaan. Rowland akhirnya setuju untuk menggunakan spoiler sebelum mendarat, tapi ia ingin spoiler digunakan saat pesawat berada tepat di atas permukaan tanah.

Rowland tanpa sengaja memasang spoiler saat pesawat baru akan mendekati Bandara Toronto. Pemasangan spoiler yang terlalu cepat ini menyebabkan sayap kanan pesawat meluncur tajam ke tanah.

Satu mesin di sisi kanan terjatuh dan pesawat kehilangan massa. Hamilton mencoba mendapatkan kendali dan mencoba metode pendaratan lain, namun seluruh sayap kanan justru terlepas dari pesawat, yang menyebabkan pesawat meledak di udara.

Ikuti Whatsapp Channel Republika