REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Turki telah berkomitmen untuk terus menyuplai kebutuhan sehari-hari Qatar dan kebutuhan jangka panjangnya dengan mengekspor berbagai pasokan yang diperlukan. Hal tersebut diungkapkan Menteri Perekonomian Turki Nihat Zeybekci.
Zeybekci berpendapat tujuan isolasi dan blokade oleh negara-negara Teluk terhadap Qatar mungkin untuk menciptakan gangguan terhadap negara tersebut dalam memenuhi kebutuhan di dalam negerinya. "Turki tidak akan mengizinkan ini," ujarnya seperti dilaporkan laman Anadolu Agency, dikutip Kamis (13/7).
Sejak diberlakukannya blokade oleh negara-negara Teluk, Turki telah mengeskpor 15 ribu ton pasokan ke Qatar. Selama periode tersebut, menurut Zeybekci, nilai ekspor Turki ke Qatar telah mencapai sekitar 15 juta dolar.
Kendati demikian, ia berharap krisis dan isolasi terhadap Qatar akan segera berakhir. "Kami berharap semuanya akan kembali normal. Kami berharap masalah di antara saudara kami (negara-negara Arab) akan diselesaikan dalam batas-batas persaudaraan," kata Zeybekci.
Komitmen Turki tersebut disambut baik oleh Menteri Luar Negeri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman al-Thani. "Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Presiden Recep Tayyip Erdogan, rakyat Turki, dan teman saya Nihat Zeybekci karena telah berdiri bersama kami dan menunjukkan dukungannya sejak awal blokade," ucap al-Thani.
Al-Thani mengungkapkan bahwa Turki telah cukup banyak menyuplai persediaan yang dibutuhkan negaranya, terutama makanan. Menurutnya, bantuan tersebut sangat menopang kelangsungan hidup rakyat Qatar.
Ia juga menegaskan bahwa perekonomian Qatar sejak diberlakukannya blokade masih cukup stabil. "Perekonomian kita cukup kuat dan selalu menunjukkan ketahanan dalam menghadapi krisis ekonomi regional dan global," ujarnya.